Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

KREATOR FB PRO ABAL-ABAL

 

KREATOR ABAL-ABAL WAJIB BACA INI




“Ngonten di FB sudah bertahun-tahun, tetapi belum dimonetisasi oleh Meta? Lalu salahnya di mana?”

“Punyaku sudah kebuka semua fiturnya, tetapi dodol (Dolar) kok 0,1, paling banyak 2 Dolar.”

“Sudah sering interaksi dan komen di postingan orang, tetapi yang nonton videoku gak tambah-tambah?”

“Kata suhu yang sudah pernah gajian dari Meta, harus posting 3 kali video dalam sehari, sudah aku ikuti, tetapi kok gak tambah Dolarnya!”

“Sudah konsisten buat video, tetapi belum juga merasakan gajian dari Meta.”

 

Duar!

 

Begitu yang pakde baca di beranda tentang kelah-keluh orang-orang yang mulai menyematkan status “Kreator” di akun mereka.

Pakde sendiri bukan kreator video, tetapi apakah kamu tahu itu kreator? Pahami dulu apa itu kreator!

Kreator adalah orang yang berkarya, bisa berkarya dalam produk seperti halnya designer, pembuat game, pelukis, penulis, streamer, atau pembuat video animasi tentang edukasi, serta masih banyak lagi.

Boleh pakde bertanya, “Lalu kontenmu seperti apa?”

Ke pasar kamu buat konten, bakar sampah kamu jadiin konten, jalan-jalan kamu posting, di rumah tahlilan kamu rekam dan dibuat konten. Kok bisa-bisanya minta gajian tiap bulan dari Meta.

“Berarti ada yang salah dari kontenku dong, Pakde.”

Pakde jawab, “Tidak ada yang salah.”

Kamu hanya perlu konsisten di satu ... apa ya istilahnya. Kalau pakde sering menyebutnya ‘Niche’. Kalau di cerita namanya genre.

Rumit, ya. Biar pakde sederhanakan bahasanya.

 

****

 

Mari belajar dari pengalaman pakde supaya kamu bisa merapikan konten-konten videomu untuk satu Niche saja.

Pakde kasih contoh dari pengalaman pakde sendiri, nggeh.

Pakde masih aktif menulis di Web atau Blog yang sudah berhasil dimonetisasi oleh Google Adsense untuk menghasilkan uang dari menulis. (Dulu pakde menulis 40 judul cerpen dan diposting berkala agar niche mulai kelihatan dan dianggap profesional, baru dimonetisasi dan muncul iklannya).

 

****

 

Isi Blog pakde adalah kumpulan cerpen dan pakde tak pernah menulis atau membahas tentang otomotif atau kuliner, pokoknya satu niche saja, yaitu cerpen.

Niche adalah satu tema atau topik yang meliputi seluruh isi blog pakde. Jadi, isi Blog pakde khusus cerpen dan bukan Blog gado-gado atau campuran.

Dengan satu niche atau satu tema, maka Blog pakde akan dianggap profesional oleh Google sebab dipandang pakde ahli dibidang cerpen. Itu yang memutuskan Google setuju untuk memonetisasi Blog pakde.

Bagaimana? Sudah bisa dibayangkan to?

Sama halnya dengan konten video, kalau kamu mau dikatakan profesional, terlebih FB kamu adalah FB Pro, maka kamu juga harus profesional dibidang tertentu untuk menghasilkan konten. Jangan asal-asalan dalam membuat konten, Lur.

La ini ada orang kecelakaan kamu jadikan konten, besoknya ada karnaval lewat kamu jadikan konten, lusa ke pantai bareng keluarga kamu jadikan konten, minggu beres-beres rumah kamu jadikan konten. Jangan ya Lur, ya. Jangan ....

 

****

Berkontenlah lewat hobi.

Yap! Ini yang masih pakde pegang. Pakde menulis karena hobi dan tak ada yang bisa menghentikannya!

Buatlah konten video dari hobimu. Selain kamu tak kehabisan ide, kontenmu bakal memiliki niche/tema khusus.

Contohnya: Kamu hobi memasak, maka buatlah konten dari hobimu yang sedang berkreasi dalam mengolah masakan saja.

Hobimu otak-atik motor? Bisa buat konten tentang edukasi cara memperbaiki motor saja.

Hobimu memancing? Kamu bisa buat konten tentang serunya memancing saja,

Dengan hobi, maka videomu gak asal-asalan. Videomu terkesan profesional. Pokoknya videomu jangan gado-gado!

 

****

Kreator profesional.

Bila kontenmu sudah mulai rapi dan tak asal-asalan posting, maka orang akan mengenalimu dengan ciri khas isi videomu, Lur.

 

Pakde contohkan lagi.

 

Pernah nonton Podcast?

Yang terbersit adalah Close The Door. Benar to? Pokoknya kalau bicara Podcast pasti semua akan tahu om botak itu.

Kenapa begitu? Karena dia fokus di satu tema, yaitu podcast.

Kalau bicara Storyteller pasti yang terlintas Nadia Omara, Nessie Judge, dan Hirotada Radifan.

Bicara Komika, yang terlintas Raditya Dika.

Bicara ulasan atau review film yang terlintas Chanel Ngelantur.

Mereka akan mudah dikenali karena profesional di bidang tertentu.

Nah! Bila kontenmu sudah profesional, maka orang-orang akan mudah mengingatmu lewat konten-kontenmu.

Sampai sini paham ya, Lur.

Orang kalau mau melihat hewan pasti ke kebun binatang, orang mau beli alat motor pasti ke toko onderdil, orang mau beli baju pasti ke toko pakaian.

Dalam membuat konten juga harusnya begitu. Pastikan orang-orang akan mengunjungi akunmu karena isi dari video-videomu.

Yakin orang-orang akan mengunjungi akunmu kalau isi videomu gado-gado?

 

****

 

Semua berproses.

Bila sudah kamu terapkan satu tema apakah bakal berhasil?

Semua butuh proses, terlebih hobi yang sama denganmu bukan kamu seorang di dunia ini!

Konsisten saja, Lur. Semua yang kamu lakukan adalah hobi, mau FYP atau tidak, paling tidak hobimu sudah tersalurkan dan itu mahal harganya. Itu kenapa pakde bilang kalau mau berkonten mulailah dari hobimu.

Pakde hobi menulis, maka konten-konten pakde ya artikel (Cerita) yang pakde kemas berbeda-beda. Gampangnya jualan cerita saja.

Kamu punya hobi ‘kan? Mulailah dari sana dalam membuat konten. Jangan latah, jangan ikut-ikutan yang sedang tren, ciptakan tren sendiri dan gak perlu populer lewat satu bidang yang kita sendiri tak menguasainya, hanya latah ikut-ikutan saja!

 

****

 

Bagaimana kalau akunmu sudah berhasil dimonetisasi, tetapi Dolarnya masih segitu-begitu saja?

Ya, sabar, Lur.

Dolar bukan tujuan utama! Kalau videomu tidak ada yang nonton, kalau videomu sedikit mendapat interaksi, kalau videomu tak mendatangkan Dolar di Meta, lantas kamu berhenti membuat konten?

Ya, banyak yang seperti itu karena tren latah!

Orang-orang seketika menjadi kreator joget-joget yang mereka sendiri tak punya basic dalam seni tari, orang-orang banyak yang membuat konten ikut-ikutan berharap menjadi viral. Setelah itu menyerah karena mendapat sedikit interaksi.

Akan tetapi, tidak denganmu yang tetap konsisten dengan sesuatu yang menyenangkan bagimu (Hobi).

 

****

Fitur monetisasi sudah terbuka.

Waktu fitur iklan di Reels atau iklan Instream belum terbuka kamu gencar membuat konten, berharap segera dapat Dolar dari konten-kontenmu. Nonton tuotrial dari suhu abal-abal yang mewajibkanmu follow, komentar, dan share di akun mereka.

Hentikan itu sekarang juga!

Fitur monetisasi akan sendirinya terbuka kalau kamu konsisten posting konten yang sudah memiliki tema dan tak melanggar kebijakan dari Meta tanpa harus follow ke akun suhu sesat itu, meski akunmu belum besar.

Followersmu akan bertambah dengan sendirinya kalau isi konten-kontenmu memiliki target audiens dan mempunyai ciri khas sendiri!

 

****

Masih ingat bagaimana kamu sibuk membuat konten sehari 3 kali saat fitur monetisasi belum terbuka? Lalu bagaimana kalau sudah terbuka? Apa mendadak kamu menjadi kaya raya?

Saat fitur monetisasi terbuka, artinya semua baru di mulai! Benar ... semua baru dimulai! Kamu harus gencar lagi jualan konten berjilid-jilid untuk mendapatkan Dolar.  Hadeh ... capek ‘kan?

Kalau tujuanmu berkonten demi uang, maka berhentilah! Kamu akan capek sendiri.

Semua yang ada di FB adalah tipu-tipu, Lur. Video yang kamu lihat saat orang dengan bahagia mendapat jutaan uang dari Meta itu adalah konten belaka! Mereka menarik perhatianmu karena kamu juga sedang menuju ke sana. Terlihat menggiurkan bukan? Ya, ‘kan?

Ribuan orang akan menonton video seperti itu karena mereka mempunyai tujuan sama, sama-sama ingin merasakan gajian dari Meta. Itu fakta, Lur.

 

****

 

Tidak ada yang instan.

Nikmati prosesnya, Lur.

Mengejar Dolar akan membuatmu capek dan gugur duluan dalam persaingan di FB yang memunculkan kreator-kreator baru dengan konten-konten berkelas.

Tetaplah konsisten berkarya dari hobimu dan jangan latah, apalagi posting video gaje dan gado-gado!

Ingat! Kamu bukan selebriti yang sudah memiliki penggemar. Perkenalkan dirimu lewat konten dari karyamu sendiri, jadilah dirimu sendiri biar digemari. Kalau isi kontenmu gado-gado apakah orang akan mengenalmu di bidang tertentu?

 

****

 

Kalau mau viral atau kontenmu FYP, kamu cukup buat konten kontroversi saja, maka satu video cukup membuatmu terkenal!

Yakin mau begitu?

Biarkan orang mengenal lewat karya-karyamu.

Kalau sekarang kontenmu belum mendapat jutaan like, maka bersabarlah, teruslah berkarya. Kembalikan ke tujuan awal, bukankah kontenmu untuk menyalurkan hobi? Dengan begitu kamu tak terlalu berakseptasi tinggi yang akan membuatmu jatuh dan berhenti membuat konten.

Nikmati saja prosesnya, biarkan mengalir begitu saja. Yakinlah bahwa setiap video punya penggemarnya masing-masing. Jangan pesimis dulu.

Kalau pakde santai orangnya, biarkan orang-orang ikut arus menjadi kreator video dan pakde tetap menulis untuk menyalurkan hobi. Pakde yakin masih banyak yang hobi membaca di antara gempuran konten-konten video dari kreator-kreator yang berburu Dolar.

 

****

Pakde sadar kalau Meta tidak begitu ramah dengan konten artikel, Meta lebih ‘Selamat datang’ dengan konten-konten video untuk urusan monetisasi. Lalu apakah pakde menyerah? Tidak! Sudah pakde katakan kalau tidak ada yang bisa menghentikan pakde dalam menulis karena itu adalah hobi.

 

****

 

Akhir kata.

“Pakde, aku bingung mau buat konten apa?”

Weladalah! Kamu punya hobi tidak? Adakah sesuatu yang membuatmu senang? Menonton film mungkin? Ya, buatlah konten review dari film yang kamu tonton, itu akan menjadi sebuah konten ‘kan?

Benang merah dari tulisan ini adalah buatlah konten berdasarkan hobimu, maka kamu tak akan mati ide dan terus menghasilkan konten. Biarkan orang-orang mengenalmu di satu bidang yang kamu tekuni saja.

Jadi, tak perlu bingung-bingung mau, “Buat konten apa lagi, ya?”

Dengan hobi, maka kamu tak kehabisan bahan untuk ngonten, sekaligus isi konten-kontenmu secara keseluruhan memiliki tema.

“Terlambat dong saya, Pakde.”

Tidak ada istilah terlambat. Pakde haluskan bahasanya, “Perubahan itu diperlukan.”

Coba perhatikan isi konten-kontenmu apakah sudah memiliki tema? Kalau belum, mari dimulai setelah ini, hapus video-video yang melenceng dari hobimu.

 

****

 

Bila tulisan ini singgah di beranda para penulis yang sama-sama berjuang dalam memburu Dolar, maka pakde harus katakan kamu salah!

Tulisanmu tidak akan dibayar mahal oleh Meta. Kamu bisa mengikuti cara pakde, menulislah di Blog atau Web. Situs-situs, aplikasi baca tulis, platform jualan online. Pakde sudah melakukan itu dan merasakan hasilnya. (Terlepas seberapa tangguh kamu dalam berproses untuk menuju ke sana).

Kamu juga bisa konvert tulisanmu menjadi File PDF lalu kamu jual dalam bentuk E-Book. Banyak cara untuk memasarkan karya. Atau sekalian kamu berjuang di penerbit biar bisa naik cetak dan dapat royalti.

Film-film sekarang banyak mengambil dari tulisan di aplikasi Twitter/X. Nah! Kamu juga bisa menulis di aplikasi itu. Siapa tahu ceritamu menemukan jodohnya di sana dan dipinang lalu naik ke layar lebar.

 

 

****

Kesimpulan.

Sebelum pamit, pakde ingatkan sekali lagi, Branding diri itu perlu.

Buat orang-orang mengenalmu lewat karya, biarkan orang mengenal lalu melekatkan sesuatu kepadamu.

Bangun brand dirimu sendiri. Itu kenapa pakde bilang jangan latah dalam berkonten, jadi dirimu sendiri.

Jatuh bangun, patah tumbuh, adalah bagian suka duka dalam berkonten. Semua berproses!

Semoga kamu menjadi konten kreator yang terkenal lewat karya-karyamu berdasarkan hobi dan tak pernah mati.

Jangan jadikan beban dalam berkonten, nikmati saja, anggap saja untuk senang-senang karena hobimu sudah tersalurkan.

Kalau kamu tetap konsisten dalam berkarya dalam satu tema, bukan hanya followers, tetapi Dolar juga akan mengikutimu, tetapi ingat, jangan jadikan followers dan Dolar menjadi tujuan utama karena kamu akan lelah dengan sendirinya bila semua itu tidak tercapai.

Tetap senang-senang, Lur. Bukankah medsos isinya hiburan semata?

“Tidak! Medsos hanya buat pamer kok, Pakde!”

Lalu apa yang salah, ha? Maka pamerkan karyamu kepada mereka! Ya, pamerkan karyamu, bukan siapa dirimu!


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search