PENGHUNI GUNUNG GEDE
Gunung Gede merupakan satu dari sekian banyak lokasi pendakian di Pulau Jawa yang digemari para pendaki gunung.
Ini sebenarnya merupakan dua gunung yang terpisah, namun puncaknya saling terhubung oleh punggung gunung. Berada di ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango Cianjur Sukabumi. Gunung ini selalu menyuguhkan cerita-cerita seram.
Gunung Gede menyimpan mitos dan sejarah pada zaman kerajaan. Gunung setinggi 2958 mdpl ini tercatat dalam naskah kuno Sunda Pujangga Manik.
Dari naskah itu Gunung Gede disebut sebagai tempat tertinggi di Pakuan. Konon penjaga Gunung Gede ini bernama Eyang Jaya Kusuma, namun ada lagi penjaga dua buah batu besar di halaman parkir kawasan Kebun Raya Cibodas yang berada di area Gunung Gede parangrango yaitu Eyang Jaya Rahmatan dan Mbah Kadog.
Batu itu pernah dihancurkan, tapi tidak mampu hancur meskipun menggunakan alat modern.
Selain itu, tepat di tengah-tengah curug atau air terjun Cibeureum ada petilasan makam Haji Mintarsa yang konon merupakan perwujudan dari seorang pertapa sakti .
Tidak hanya itu saja, menurut cerita dari mulut ke mulut warga lokal di sana, terkadang para pendaki yang ada di sekitar alun-alun Surya Kencana selalu mendengarkan suara kaki kuda berlari.
Disebut alun-alun karena tempat ini berupa padang savana yang luas. Terletak di ketinggian 2750 mdpl. Alun-alun Surya Kencana menyajikan pemandangan yang indah lengkap dengan hamparan bunga Edelweis. Tempat ini disakralkan karena di hutan yang mengitari alun-alun Surya Kencana ada sebuah situs kuburan kuno yang konon katanya merupakan tempat bersemayam Prabu Siliwangi pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.
Kala itu terjadi peperangan, melawan Kerajaan Majapahit. Bahkan sang prabu juga berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten, sayangnya Prabu Siliwangi harus menerima kekalahan yang cukup hebat. Dia pun melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede. Kisah ini menjadi jawaban dari banyaknya petilasan yang dianggap sakral oleh sebagian ziarah, seperti petilasan Pangeran Surya Kencana, Putri jin, dan Prabu Siliwangi.
Bahkan konon katanya, kawah Gunung Gede yang terdiri atas Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon itu dijaga oleh Mbah Kalijaga, tapi ada penjaga lain yaitu Mbah Serah yang menjaga Lawang Sekateng atau pintu jaga yang terdiri atas dua buah batu besar.
Pintu jaga itu berada di Batu Kukus, sebelum lokasi Air Terjun Panas yang menuju ke arah puncak gunung.
Hal yang kerap terjadi, adalah para pendaki Gunung Gede ini hampir dipastikan punya pengalaman menyeramkan yang tidak akan bisa dilupakan.
Konon ada tiga sosok gaib yang biasa ditemui para pendaki di Gunung Gede Pangrango ini. Sosok itu tidak hanya menyeramkan tapi juga bisa membuat pendaki hilang dari pendakian.
Sosok pertama adalah setan berkepala dua. Sosok ini sering muncul di hadapan pendaki. Katanya setan ini berjalan lambat dan sempoyongan. Hal yang paling menyeramkan adalah sosok ini bisa menyamar menjadi warga setempat dan membuat para pendaki tersesat dengan menunjukkan arah yang salah.
Sosok yang kedua yakni sosok tinggi besar berbulu hitam. Banyak warga lokal menyebut sosok ini mirip genderuwo. Makhluk ini sering eksis dan mengganggu para pendaki juga. Konon sosok ini punya cakar yang tajam mata merah menyala dan biasanya memperhatikan pendaki dari kejauhan.
Tidak hanya itu sosok ini sangat sensitif pada para pendaki perempuan apalagi para perempuan yang sedang haid.
Sosok yang ketiga, adalah sosok pria berbaju serba putih. Sosok dengan baju semacam jubah dan mengenakan sorban berwarna putih yang juga memiliki janggut berwarna putih ini kemunculannya di sebuah jurang. Sosok ini berdiri seperti sedang memandangi sesuatu. Konon sosok itu adalah penjaga Gunung Gede.
No comments:
Post a Comment