DUA HARI DI ALAM GAIB PART 3
PART 3
Gangguan demi gangguan mampu aku lalui tanpa menoleh ke belakang.
Di saat tubuhku merasa sangat penat tiba-tiba datang kabut
tebal disertai desiran angin.
Sekejap aku mencium aroma wangi bunga yang kemudian secara
perlahan kabut itu semakin menipis dan menghilang.
Di saat itulah aku telah berada di tempat semula ketika
melakukan kegiatan kampus dan betapa kagetnya aku saat melihat tempat itu sudah
sangat berbeda. Tidak ada lagi anak-anak juga teman-temanku berada di sana
semua sudah berganti dengan pendaki lain.
Dengan panik aku turun ke bawah.
****
Setelah sampai di bawah.
Aku langsung bertanya tentang keberadaan kawan-kawanku, dan
betapa terkejutnya mereka saat tahu bahwa aku telah kembali.
Aku juga tidak kalah terkejut sewaktu mereka berkata bahwa
aku dinyatakan telah hilang enam bulan yang lalu.
Penyisiran hutan untuk melakukan pencarian sudah dilakukan,
namun jasadku tidak diketemukan. Sungguh satu hal yang tidak bisa kupercayai.
Kegiatan yang aku lakukan adalah dibulan Maret sedangkan saat
ini nyatanya sudah bulan September.
Aku benar-benar kebingungan dengan kejadian tersebut.
“Mas, mandi dan makanlah dulu,” ucap salah seorang dari
mereka.
Setelah bersih-bersih diri dan makan aku kembali menemui
mereka.
Salah satu di antara mereka menceritakan apa yang menimpaku
selama enam bulan lamanya. Menurutnya aku telah masuk ke salah satu dimensi
yang mana tempat tersebut merupakan kampung gaib sebuah desa metafisika yang
memang benar adanya di dalam sana.
Sementara saat aku menghilang di malam itu, kejadian mencekam
terjadi pada empat orang anak Mapala.
Masalah kala itu, dua perempuan mengalami kesurupan,
sedangkan sepasang pemuda dan pemudi temukan pingsan.
Kabarnya sepasang kekasih itu mengalami sakit yang aneh lalu
dinyatakan meninggal setelah koma.
Aku yang masih syok disuruh beristirahat untuk pemulihan, sementara
mereka menghubungi pihak keluargaku.
Mereka memberitahu kabar baik tentang ditemukannya aku yang
masih bernyawa.
Bagiku itu adalah dua hari yang lalu sedangkan di dunia nyata
sudah hampir tujuh bulan aku menghilang. Tentu kabar ini membuat kebahagiaan
tersendiri bagi orang-orang terdekatku.
****
Selepas azan subuh pihak keluarga termasuk Made tiba di pos.
Orang tuaku menangis sejadi-jadinya. Mereka tidak percaya
kalau aku masih hidup dan sangat sehat.
****
Suasana mulai tenang.
Made menceritakan pasca kejadian malam itu.
Saat itu Made menjadi panik saat menoleh ke belakang dan
tidak menemukanku.
Berulang kali dia berteriak memanggil, tapi aku tetap tidak
muncul. Lalu bersama rekan lain dimulailah pencarian.
Dalam pencarian tersebut mereka tidak berhasil menemukanku,
tapi mereka menemukan satu anggota Mapala dan Dewi tergeletak di bawah pohon
besar.
Saat dibawa kembali ke tenda suasana menjadi mencekam ketika
Dewi dan yang lainnya kesurupan.
Akhirnya Dewi mampu tersadar, namun beberapa anggota Mapala
harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka langsung masuk ruang ICU yang dinyatakan
koma, hingga dua minggu kemudian mereka meninggal dunia.
Menurut ketua desa, mereka telah melakukan perbuatan
terlarang.
Sementara pencarian atas diriku terus dilakukan hingga satu
bulan. Akan tetapi, tidak ada informasi bahwa aku ditemukan.
Orang tuaku sudah menyiapkan makam untukku dan mereka juga
berusaha mengikhlaskan kepergianku.
Orang tuaku sengaja melarang untuk mengekspos kejadian kala
itu. Mereka tidak ingin menambah duka di saat melihat berita tentang
pencarianku.
Sampai saat ini tidak ada seorang pun yang paham tentang
peristiwa yang menimpaku.
****
Tuhan sudah mengatur satu kejadian untukku.
Kejadian yang akan selalu kuingat seumur hidup.
SELESAI
No comments:
Post a Comment