Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

DUA HARI DI ALAM GAIB PART 1

PART 1


Namaku Andi. Sekarang bekerja di sebuah pabrik di kawasan Osaka Jepang.

Sudah tiga tahun lamanya aku datang sebagai perantau yang mendapat kesempatan bekerja di sini.

Hari ini sengaja aku keluar untuk mencari udara segar sendirian. Aku berada di salah satu kawasan perkebunan.

Sambil bersantai aku melihat pemandangan alam yang sangat memukau dan rupanya tempat ini mampu mengusik ingatanku di masa lampau.

Dahulu semasih kuliah, aku adalah seorang pendaki gunung yang tergabung dalam sebuah komunitas pencinta alam.

Beberapa gunung di Indonesia dan Asia sudah pernah aku daki.

Kejadian nyata yang begitu mengerikan terjadi pada tahun 2013 lalu.

Waktu itu ada pelatihan Mapala atau Mahasiswa Pencinta Alam di sebuah universitas Aku dan beberapa rekanku akhirnya diminta tolong oleh pihak kampus bersangkutan untuk mengambil bagian dalam acara tersebut.

Setelah melakukan diskusi panjang akhirnya diputuskanlah salah satu gunung di Pulau Jawa yang akan menjadi tempat pelatihan.

Gunung itu tidak begitu tinggi dan sengaja menjadi pilihan karena lokasi ini sangat cocok untuk melakukan persiapan bagi anggota baru.

Selain beberapa rekan aku juga mengajak Made yang merupakan kawan dekatku.

Sengaja aku mengajaknya karena kutahu dia gemar bertualang terutama melakukan pendakian.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaKlik untuk melihat cerita exclusive 

Aku menjadikannya bagian dokumentasi video dan fotografi karena Made ahli di bidang tersebut.

****

Hari yang dinanti pun tiba.

Karena lokasi tujuan berada di Pulau Jawa, perjalanan yang kami tempuh yang jauh dengan menaiki bis yang disewa pihak kampus.

****

Pukul 04.08 pagi kami memulai perjalanan.

“Sudah siap semua?” tanyaku pada Made.

Dia menunjukkan beberapa tas yang dibawa pertanda kalau semua persiapan sudah matang.

Kami pun memulai perjalanan dengan sukacita, di mana nanti kami akan berada di sana selama lima hari sehingga perbekalan yang kami bawa cukuplah banyak.

Saat sampai di lokasi yang sudah disepakati mulailah kami melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pengelola.

Agenda pun dimulai. Tempat yang kami pilih untuk melakukan Mapala anggota baru adalah tempat yang sering dipakai untuk berkemah.

Setelah mendirikan tenda dan persiapan lainnya kami beristirahat. Aku sendiri menuju ke belakang tenda menikmati pemandangan sekitar.

Tampak hamparan pepohonan berjajar sangat kokoh, tampak pula jurang.

Tiba-tiba aku dikejutkan datang sosok lelaki tua dengan memikul kayu bakar. Beliau menyapaku dengan nada yang halus.

“Kalian ke sini pada waktu yang tidak tepat karena bakalan ada pengantin gunung. Acara para demit! Jadi, berhati-hatilah.” Begitulah kakek itu berbicara.

Seraya berjalan pelan ia tidak memberi kesempatan padaku untuk berkenalan maupun bertanya.

Aku kembali fokus pada istirahatku, kembali memandang hamparan pepohonan di sekitar.

Tampak banyak sekali pohon-pohon besar membuat bulu kudukku mulai meremang.

Karena aku adalah pemeluk ajaran agama Hindu, seperti biasa sesajen aku haturkan, setidaknya sebagai sarana meminta izin untuk memakai tempat ini, apalagi dalam waktu beberapa hari.

****

Pukul 08.00.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita👈 Klik untuk melihat cerita exclusive 

Diadakan pemberitahuan tentang larangan-larangan selama berada di sini dan tentu saja yang akan menjadi narasumber adalah tokoh adat kampung Mbah Anto, itulah nama sesepuh desa tempat ini.

Beliau sangat senang kalau kita semua menjaga tata tertib dan kebersihan di mana kita berdiri sekarang.

Dengan suara khas orang tua Mbah Anto mulai memberi masukan tentang apa saja yang boleh kami lakukan dan yang tidak boleh di lakukan.

“Kalian lihat. Sekarang ini tidak ada kegiatan mendaki maupun kemah di sini. Itu karena saat ini adalah bulan wingit, bulan di mana para demit berpesta. Akan ada pernikahan besar penghuni wilayah ini,” tutur Mbah Anto.

Beliau berpesan agar kami tetap waspada dan yang paling penting jangan sampai masuk terlalu dalam ke hutan sebelah selatan.

Sambil menunjukkan yang dimaksud, beliau menjelaskan bahwa di sana adalah gerbang alam lain dan pesan terakhirnya adalah kami disuruh mengabaikan bila mendengar suara-suara aneh.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita👈 Klik untuk melihat cerita exclusive.

Mendengar hal itu aku yakin kalau tempat ini sangat angker.


BERSAMBUNG KE PART 2



Baca GAIRAH TERLARANG "Pakdeku Hombreng" FULL EPISODE 👉: Klik di sini


Koleksi Bacaan Dewasa

 Exclusive Content




PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search