Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

SARUNG KAWUNG

Sejarah Batik Kawung




Batik kawung merupakan salah satu motif batik tulis kuno yang sangat tua serta mempunyai sejarah yang sangat panjang. Motif kawung ini sendiri termasuk ke dalam pola geometris yang repetitif dan tersusun dari pola berbentuk lingkaran (kriteria motif-motif ceplok atau ceplokan atau keplok), seperti halnya bunga mawar atau bintang.

Trakteer SayaTrakter segelas kopi untuk membuka cerita yang memerlukan kode

Dalam beberapa penelitian tentang motif-motif batik di Jawa serta jejak peninggalannya, ada satu temuan yang sangat menarik, bahwasanya ada pola serupa motif kawung yang bisa ditemukan di bagian dinding-dinding Candi Hindu kuno, seperti hal pada Candi Prambanan. Bahkan salah satu arca di candi Prambanan, yaitu arca Ganesha memperlihatkan motif seperti hal motif ceplok, lereng, dan juga titik yang sangat jelas.

Hal ini dapat ditarik kesimpulan, jika masyarakat sebenarnya telah mengenal motif kawung jauh sebelum pada abad ke-17 mengingat Candi Syiwa yang ada di Prambanan telah ada di sekitar abad ke-9.

Trakteer SayaTrakter segelas kopi untuk membuka cerita yang memerlukan kode

Di saat zaman kekuasaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, hanya orang-orang yang berasal dari lingkaran keluarga kerajaan saja yang diperbolehkan untuk memakai motif kawung ini.

Dahulu motif batik kawung ini termasuk ke dalam salah satu dari sekian banyaknya motif-motif larangan, seperti halnya motif parang, motif udan liris, motif sawat, motif cemukiran, motif parang rusak, motif alas-alasan, dan motif semen.

Dinamakan motif batik larangan dikarenakan motif tersebut hanya boleh dipakai dan dibuat oleh orang-orang yang berada di lingkungan keraton.

****

Proses pembuatannya yang membutuhkan ketekunan serta memakan waktu lama, dahulu dianggap sebagai salah satu bentuk dari pengabdian kepada raja.

Trakteer SayaTrakter segelas kopi untuk membuka cerita yang memerlukan kode

Ketika itu, motif batik mempunyai arti yang sangat penting dan menjadi sebuah penanda akan status atau pun kelas sosial bagi si pemakainya. Mulai itu dari sang raja, keluarga di kerajaan, serta anggota kerajaan, seperti halnya para prajurit, para pejabat kerajaan, para pelayan, dan para penari mempunyai rambu-rambu pemakaian motif tertentu, jadi tidak sembarangan orang dapat memakai motif berjenis kawung ini.

Pada awalnya, motif batik larangan tidak boleh dibuat atau pun dipakai oleh masyarakat umum dan hanya boleh dibuat oleh para abdi saja.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, maka Batik kawung ini sudah mulai dipakai oleh golongan-golongan yang berbeda-beda sesudah Kerajaan Mataram dibagi menjadi 2, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.

Di Surakarta misalnya, batik kawung banyak dikenakan oleh golongan Punakawan atau penasihat dan abdi dalem jajar priyantaka, sementara di Yogyakarta sendiri batik kawung jamak dikenakan oleh sentana dalem, yaitu orang yang mempunyai hubungan dengan keluarga raja.

Akan tetapi, dalam perkembangannya, pemakaian batik kawung kemudian semakin meluas di kalangan masyarakat umum. Bahkan batik kawung ini identik dengan Semar, yaitu salah satu tokoh Punakawan yang paling terkenal. Dalam pewayangan, Semar kerap terlihat memakai sarung batik bermotif kawung.

 

Makna dan Filosofi Dari Motif Batik kawung

Motif kawung meskipun sederhana ternyata mempunyai banyak sekali makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bahkan dapat disimpulkan jika memiliki banyak makna artinya adalah banyak doa yang baik bagi si pemakai motif kawung tersebut.

Trakteer SayaTrakter segelas kopi untuk membuka cerita yang memerlukan kode


Hati Yang Bersih

Daging buah berwarna putih dari buah kawung atau kolang-kaling mempunyai makna sebagai penggambaran hati yang bersih.

 

Bermanfaat Bagi Banyak Orang

Pohon aren ternyata mempunyai banyak manfaat bagi manusia, mulai itu dari ujung daunnya sampai ke akarnya, baik dari batang, nira, daun, dan buahnya. Hal ini menyimbolkan supaya manusia untuk tetap senantiasa bermanfaat bagi siapa pun.

 

Persatuan Rakyat.

Makna batik kawung diibaratkan sebagai “Sederek Sekawan, Gangsal Pancer.” Di mana 4 buah motif kolang-kaling tersebut merupakan lambang dari sebuah persaudaraan yang berjumlah empat dengan satu motif titik di bagian tengahnya yang dianggap sebagai pusat dari kekuasaan alam semesta. Dengan begitu, motif batik kawung perlambang persatuan seluruh rakyat dan juga bangsa.

 

Lambang Kebijaksanaan, Kearifan, dan juga Pengendalian Diri.

Dalam bahasa Jawa, suwung, kata kawung mengandung makna kekosongan.

Kekosongan di sini yaitu kekosongan nafsu dan juga hasrat duniawi, sehingga menjadikan seseorang netral, tidak ingin menonjolkan diri, tidak berpihak, mengikuti arus kehidupan, membiarkan segala macam yang ada di sekelilingnya berjalan sesuai dengan kehendak alam.





Sarung Khusus Bapak-bapak.



Model KT09 Harga Rp.64.900

 Bisa dibeli di sini





Warna Hijau Tua Rp.64.900

Bisa dibeli di sini





Trakter segelas kopi untuk membuka cerita yang memerlukan kode Trakteer Saya

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search