Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

ABU NAWAS TIDAK PERCAYA TUHAN

 ABU NAWAS



Kala itu Kota Baghdad mendata gempar oleh kehadiran orang asing persoalannya bukan pada orangnya melainkan orang asing tersebut tidak mempercayai adanya Tuhan bukan hanya itu ia juga menantang orang-orang muslim berdebat mengenai adanya Tuhan.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

Kabar ini pun sampai ke telinga Baginda Raja karena dianggap bikin resah masyarakat orang asing ini lalu dipanggil ke istana.

“Apa tujuanmu membuat onar di negeri kami?” tanya Baginda Raja.

Orang asing ini menjawab, “Untuk apa mengaku bertuhan kalau tidak bisa menjawab pertanyaanku.”

Kemudian Baginda Raja bertanya kembali. “Apakah kamu tidak percaya adanya Tuhan?”

Dengan tegas orang itu menjawab. “Tentu saja saya tidak percaya adanya Tuhan, dan saya juga tidak percaya adanya akhirat.”

Mendengar itu Baginda Raja sempat terkejut. “Tapi saya dan rakyatku percaya adanya Tuhan. Berarti keyakinan kita berbeda, jadi jangan ganggu rakyatku!” tegas Baginda Raja.

“Kalau Paduka Raja, percaya adanya Tuhan. Bisakah Paduka, menjawab tiga pertanyaanku?” tanya orang tersebut.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

“Silakan,” balas Baginda Raja.

“Pertanyaan pertama. Orang Islam meyakini bahwa dunia dan seisinya adalah ciptaan Allah. Lalu siapakah yang menciptakan Allah? Bukankah sesuatu yang ada pasti ada penciptanya?”

“Pertanyaan yang kedua. Katanya di dalam surga manusia tidak akan berak ataupun kencing. Sedangkan mereka makan dan minum tiap hari. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Padahal segala sesuatu yang akan dimasukkan pasti akan keluar, entah itu dengan bentuk yang lain.”

“Dan pertanyaan yang ketiga. Orang Islam meyakini kalau setan terbuat dari api, tapi katanya setan akan disiksa dengan api neraka. Mana mungkin api bisa menyakiti api?”

Mendengar pertanyaan orang asing itu Baginda Raja hanya terdiam. Bisa saja ia menjawab berdasarkan Hadits dan Alquran, tapi karena yang dihadapi adalah orang yang tidak percaya Tuhan maka dijawabnya harus dengan logika.

Kemudian salah satu menterinya membisikkan kepada Baginda Raja. “Paduka, kalau soal beginian serahkan saja pada Abu Nawas. Dia pasti bisa mematahkan argumen orang itu.”

Baginda Raja menyetujui usulan menterinya.

Maka dipanggillah Abu Nawas ke istana.

****

Singkat cerita Abu Nawas pun datang menghadap Baginda Raja. Ia lalu dipersilahkan duduk di sampingnya.

“Ada apa, Paduka? Kenapa tiba-tiba memanggil hamba tanya?” Abu Nawas.

“Begini, Abu Nawas. Orang asing ini tidak percaya adanya Tuhan, dan dia mengajukan tiga pertanyaan, tapi jawabannya harus masuk akal,” ujar Baginda Raja.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

Sekilas Abu Nawas menatap orang asing tersebut. “Oh? Ini orangnya yang bikin gempar Kota Baghdad?” pikir Abu Nawas.

Abu Nawas selalu menghampiri orang asing itu dan duduk tepat di hadapannya.

“Silakan apa yang ingin kau tanyakan,” ucap Abu Nawas.

“Dengan penuh percaya diri orang asing tersebut memulai pertanyaannya. “Anda, sebagai orang muslim tentu percaya bahwa segala sesuatu baik yang terlihat maupun tidak terlihat pasti ada yang menciptakan.”

“Iya. Tentu saja saya percaya,” timpal Abu Nawas.

“Sekarang saya mau bertanya. Siapakah yang menciptakan alam semesta dan seisinya?” tanya orang asing.

“yang menciptakan alam semesta dan seisinya adalah Allah. Tuhan saya,” jawab Abu Nawas.

“Oh baiklah. Lalu siapakah yang menciptakan Allah? Bukankah tadi Anda, mengakui bahwa segala sesuatu baik yang terlihat maupun tidak terlihat pasti ada yang menciptakan?” tanya orang itu kembali.

Sejenak Abu Nawas terdiam. Ia pun lalu berkata. “Anda, pasti tahu kalau kami selaku orang Islam mengakui hanya ada satu Tuhan. Kita istilahkan saja Tuhan dengan angka satu. Sekarang gentian aku yang bertanya. Angka 3 berasal dari angka berapa?” Tanya Abu Nawas.

“Angka 3 berasal dari angka 2 ditambah 1,” jawab orang tersebut

“Tepat sekali. Kalau angka 2 berasal dari angka berapa?” tanya Abu Nawas kembali.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

“Angka 2 berasal dari angka 1 ditambah 1,” jawab orang itu.

“Benar sekali. Sekarang kalau angka satu sendiri berasal dari angka berapa?” tanya Abu Nawas.

Orang itu kaget dengan pertanyaan tersebut. Ia hanya terdiam tak bisa menjawabnya.

Kemudian Abu Nawas berkata kembali. “Pada intinya semua angka pasti ada awalnya, entah itu angka 5 angka 4 ataupun angka 10, dan angka-angka tersebut diibaratkan alam semesta ciptaan Allah. Apabila kamu bertanya siapa yang menciptakan Allah, sama halnya saya bertanya dari mana angka satu itu ada. Kamu pasti tidak akan bisa menjawabnya,” jelas Abu Nawas.

Orang itu pun langsung terdiam merenungi kata-kata Abu Nawas

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

“Untuk jawabanmu atas pertanyaanku yang pertama masuk akal juga. Sekarang pertanyaan yang kedua. Kalian sebagai Muslim, pasti meyakini kelak hidup di surga tidak akan berak dan kencing. Padahal di sana kalian makan dan minum setiap hari. Mana mungkin itu bisa terjadi? Jelaskan padaku?” tanya orang asing tersebut.

“Baik akan saya jelaskan. Selama kamu dalam kandungan rahim ibumu, tentunya kamu makan dan minum bukan? Karena menurut ilmu medis, seorang janin memakan sesuatu yang dimakan ibunya. Lalu ketika kamu dalam kandungan ibumu selama 9 bulan, apakah kamu pernah berak ataupun kencing?”

Untuk kedua kalinya pertanyaan orang asing itu bisa dijawab dengan mudah oleh Abu Nawas.

“Baik. Jawabanmu masuk akal. Sekarang pertanyaan terakhir.”

“Kalian sebagai Muslim pasti meyakini kalau setan terbuat dari api dan neraka juga terbuat dari api, tapi yang membuat saya heran, katanya setan akan disiksa dengan api neraka. Mana mungkin api bisa menyakiti api? Itu hal konyol Yulia pernah saya dengar,” ujar orang asing tersebut.

“Bisakah kamu menjelaskannya?” tanya kemudian.

“Sebelum aku menjawab pertanyaan yang terakhir. Aku ingin kita saling berjanji, apa pun jawabannya kamu tidak boleh marah,” pinta Abu Nawas.

“Tentu saja saya tidak akan marah. Apalagi kalau jawabannya masuk akal,” balas orang tersebut.

Tiba-tiba Abu Nawas menampar pipi orang asing itu sangat keras.

Plak!

Baginda Raja dan orang-orang yang hadir terkejut dibuatnya.

“Hei, apa-apaan ini! Kalau tidak bisa menjawab jangan emosi apalagi sampai main pukul kayak begini!” protes orang asing.

“Siapa yang emosi. Itu tadi adalah jawaban saya. Apakah tadi kamu merasakan sakit?” tanya Abu Nawas.

“Tentu saja sakit!” jawab orang itu sambil memegang pipinya.

“Coba kamu perhatikan tangan saya. Bukankah tangan saya terbuat dari tulang dan daging? Begitu juga dengan pipi kamu, tapi ketika tangan saya ini tamparkan ke pipi kamu, kamu langsung kesakitan. Itulah gambaran sederhana kalau api neraka bisa menyakiti setan. Setan pasti akan merasa kesakitan meskipun ia sama-sama terbuat dari api,” kata Abu Nawas menjelaskan.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTrakter padke segelas kopi.

Orang tersebut lalu terdiam. Ia tak bisa membantah argumen Abu Nawas.

Sementara Baginda Raja dan orang-orang istana kagum atas kecerdikan Abu Nawas.


GAIRAH TERLARANG 8 DALAM KEMASAN Pdf. BISA DIBACA DENGAN MEMASUKKAN KODE YANG DIDAPAT SETELAH MENTRAKTER PAKDE.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita 👈 Trakter segelas kopi untuk mendapatkan kode GAIRAH TERLARANG 8

GAIRAH TERLARANG 6 JUGA SUDAH FULL EPISODE (File Pdf) Miliki Ebook-nya dengan cara trakter segelas kopi.
























PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search