Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

ABU NAWAS PAWANG HUJAN

 ABU NAWAS



Dikisahkan Abu Nawas telah melakukan suatu kesalahan yang membuat Baginda Raja sangat murka. Baginda Raja lalu memerintahkan beberapa prajurit istana untuk secepatnya menangkap Abu Nawas.

Sementara Abu Nawas yang sedang berada di rumah memberitahukan kepada istrinya. “Wahai, Istriku. Sepertinya aku harus meninggalkan kampung halaman untuk beberapa waktu,” ucap Abu Nawas kepada istrinya.

“Ada masalah apalagi wahai, Suamiku? Kenapa engkau terlihat ketakutan?” tanya sang istri khawatir.

“Aku telah membuat kesalahan yang membuat Baginda Raja murka. Saya yakin tidak lama lagi pasukan istana akan datang kemari untuk menangkapku,” balas Abu Nawas.

Abu Nawas lalu mengemas bajunya ke dalam tas dan segera pergi meninggalkan rumah.

Ternyata dugaan Abu Nawas benar, selepas kepergiannya beberapa prajurit istana datang menggeledah rumah Abu Nawas.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita  Traktir biar semangat nulis cerita kesayanganmu, Gairah Terlarang Series 8

“Mana Abu Nawas!” tanya salah satu prajurit kepada istri Abu Nawas.

“Dia sudah pergi meninggalkan kampung ini,” jawab sang istri.

Karena tak berhasil menangkap Abu Nawas, para prajurit langsung balik ke istana menghadap Baginda Raja.

“Mana Abu Nawas?” tanya Baginda Raja.

“Ampun, Paduka Yang Mulia. Abu Nawas sudah tidak ada di rumahnya. Kata istrinya dia sudah meninggalkan kampung ini,” jawab salah satu prajurit.

“Kurang ajar dia! Coba menghindari hukuman!” pikir Baginda Raja.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita Traktir biar semangat nulis cerita kesayanganmu, Gairah Terlarang Series 8

****

Sementara Abu Nawas mulai mengembara dan berpindah-pindah tempat dari kampung satu ke kampung yang lain.

Suatu ketika dalam pengembaraannya, Abu Nawas melintasi sebuah dusun di mana dusun tersebut sedang dilanda musim kemarau.

Abu Nawas yang mengenakan jubah dan sorban layaknya ulama besar sempat menyita perhatian warga. Mereka mengira Allah telah mengirimkan seorang Waliyullah untuk menolong dusunnya yang sedang mengalami musim kemarau.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita Traktir biar semangat nulis cerita kesayanganmu, Gairah Terlarang Series 8

Maka para warga pun segera mengerumuni Abu Nawas.

“Assalamualaikum, Syekh. Sudilah kiranya Tuan Syekh, mampir sebentar di rumah kami,” minta seseorang yang merupakan kepala dusun tersebut.

Sebenarnya Abu Nawas sudah menolaknya, namun karena para warga memaksa ia pun mau tidak mau menerima ajakan mereka.

Di rumah kepala dusun, Abu Nawas dijamu berbagai macam hidangan. Ia diperlakukan istimewa layaknya raja.

Setelah Abu Nawas selesai memakan hidangan ia pun bertanya kepada para warga, “Apa yang membuat kalian memperlakukan saya sedemikian istimewa? Padahal kalian tidak mengenal saya.”

Para warga lalu mengadukan permasalahannya kepada Abu Nawas. “Begini, Tuan Syekh. Dari penampilan Tuan, kami yakin kalau Tuan, adalah ulama besar yang dikirim oleh Allah untuk membantu desa kami,” tutur kepala dusun.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis cerita Traktir pakde segelas kopi.

“Memangnya apa yang menimpa desa kalian?” tanya Abu Nawas.

“Sudah berbulan-bulan desa kami mengalami musim kemarau. Tanaman-tanaman sudah pada mati, air persediaan kami tinggal beberapa ember saja. Doakanlah desa kami wahai Tuan Syeh, agar desa kami diturunkan hujan,” pinta kepala dusun.

Sejenak Abu Nawas terdiam mendengar keluhan mereka. “Aku sendiri sudah berbulan-bulan tidak mandi dan bajuku sudah lama tidak dicuci padahal tujuanku ke sini untuk menumpang mandi,” pikir Abu Nawas.

Tidak berapa lama muncullah ide cemerlang di otaknya.

“Baiklah. Saya akan memanjatkan doa kepada Allah supaya desa kalian diturunkan hujan, tapi ada syaratnya,” ujar Abu Nawas.

“Apa itu syaratnya, Tuan Syekh. Kami bersedia melakukannya,” balas kepala dusun.

“Syaratnya adalah kumpulkan semua air persediaan kalian dan taruh di tengah lapangan,” perintah Abu Nawas.

Maka datanglah tiap kepala keluarga dengan membawa air terakhir yang mereka miliki. Total air yang terkumpul hanya dua ember saja. Kemudian air tersebut ditaruh di tengah lapangan.

Abu Nawas lalu melepas bajunya dan mencucinya dengan air di ember pertama, sedangkan air di ember kedua ia gunakan untuk mandi.

Melihat hal itu para warga pun menjadi terkejut bahkan ada salah satu warga yang berteriak kepada Abu Nawas. “Wahai, Tuan Syekh! Itu air terakhir persediaan kami yang rencananya untuk minum anak-anak kami!”

Perbuatan Abu Nawas ini tentunya mengundang reaksi kemarahan warga. Ada yang mencemooh ada yang membentak, ada pula yang menghujat, namun di tengah kegaduhan itu Abu Nawas dengan tenang mengangkat bajunya yang dicuci lalu menjemurnya.

Karena perkataan mereka tidak dihiraukan Abu Nawas, para warga bertambah emosi sehingga mereka hendak memukulinya, tapi niat mereka langsung terhenti sebab tiba-tiba terdengar suara guntur yang disusul hujan lebat.

Penduduk pun lupa akan marahnya. Bahkan sebaliknya mereka berebutan mencium tangan Abu Nawas.

Para warga mulai berteriak kegirangan menyambut datangnya hujan yang sudah lama berbulan-bulan mereka tunggu.

Di saat itu sang kepala dusun menghampiri Abu Nawas.

“Tuan Syekh, sebenarnya doa apa yang Tuan panjatkan, sehingga langit berkenan menurunkan hujan.”

Dengan polosnya Abu Nawas menjawab. “Begini. Doaku biasa saja, tapi jubahku ini tinggal satu dan tidak pernah dicuci selama berbulan-bulan. Bila aku menjemurnya pasti hujan akan turun deras. Mungkin karena langit tidak tahan dengan bau jubahku,” celetuk Abu Nawas.

Mendengar hal itu sontak para warga langsung tertawa terpingkal-pingkal.

Trakteer Pakde segelas kopi, ya. Biar terus semangat menulis ceritaTraktir pakde segelas kopi.

Sejak saat itu Abu Nawas mulai menetap di sana sembari menunggu kemarahan Baginda Raja mereda. 


Traktir dan intip Gairah Terlarang Series 7: DI SINI

Traktir segelas kopi biar semangat nulis cerita kesayanganmu, Gairah Terlarang Series 8




PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search