ABU NAWAS BELI SEPATU
ABU NAWAS
Seringnya Abu Nawas berjalan
bolak-balik masuk hutan, membuat dirinya
tak menyadari kalau sepatu yang
dipakainya mulai rusak.
Hingga pada suatu ketika saat ia berada di tengah hutan untuk menebang kayu, sepatunya sobek dan tak bisa digunakan. Ia pun lalu membuang kedua sepatunya.
Terpaksa ia berjalan pulang tanpa menggunakan alas kaki.
Karena jarak yang ditempuh
lumayan jauh membuat telapak kaki Abu
Nawas menjadi bengkak.
“Kenapa dengan kakimu. Mengapa
tidak pakai sepatu?” tanya sang istri
merasa prihatin.
“Sewaktu di hutan sepatuku rusak
tak bisa digunakan lagi. Jadi aku buang
saja,” jawab Abu Nawas.
“Aku ada uang simpanan. Belilah
sepatu baru,” tutur sang istri.
Wajah Abu Nawas yang tadinya murung kini langsung menjadi ceria.
Ketika sang istri memberikannya uang, Abu Nawas segera bergegas ke toko sepatu, namun sebelum berangkat Abu Nawas terlebih dahulu mengukur kakinya dengan sehelai jerami dan menandainya, barulah ia pergi ke
toko sepatu yang ada di kota.
Sesampainya di toko sepatu Ia
lupa membawa jerami yang tadi digunakan
untuk mengukur kakinya tentu saja hal
ini membuat Abu Nawas kebingungan
pasalnya hari sudah menjelang sore yang
berarti tidak lama lagi toko akan tutup.
Akhirnya Abu Nawas menemukan solusi, ia menghampiri pemilik toko sepatu dan berkata, “Tuan, bisakah Tuan, menunggu barang sejenak. Aku akan mengambil jeramiku
yang tertinggal di rumah.”
“Belum sempat si pemilik
toko menjawab Abu Nawas bergegas
pulang ke rumah untuk mengambil jerami
pengukur kakinya lalu dengan
tergopoh-gopoh ia pun kembali lagi ke
toko sepatu tersebut.
Naasnya waktu sudah hampir malam
dan tokoh yang ia datangi tentu saja
sudah tutup, ia pun akhirnya pulang ke
rumah dengan perasaan kecewa.
Setibanya di rumah, sang istri
bertanya, “Mana sepatunya? Katanya mau beli?”
Abu Nawas kemudian menceritakan yang dialaminya.
Mendengar itu sang istri menjadi heran. “Bukankah Engkau, bisa mengukurnya langsung pakai kakimu sendiri?” tanya sang istri.
“Kamu sama sekali tak
mengerti kesulitanku. Kalau dengan
jerami ini ukurannya sangat akurat,
sedangkan kakiku tak mudah dipercaya,”
ujar Abu Nawas penuh percaya diri.
No comments:
Post a Comment