PERTIGAAN YANG BANYAK MEMAKAN KORBAN AKIBAT PENAMPAKAN SOSOK KAKEK TUA YANG DIDUGA KORBAN KECELAKAAN
Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 ketika aku sampai di
stasiun.
setelah keluar dari parkiran aku menengok kiri kanan sebelum
menyeberang jalan dan ketika kondisi aman aku pun melajukan sepeda motorku.
Hanya 50 m melewati jalan besar, tibalah di suatu pertigaan
dekat lapangan sepak bola.
Pertigaan itu cukup istimewa karena dekat dengan perbatasan
antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Banten.
Namaku Agus yang di tahun ini sudah hampir 5 tahun aku
bekerja di ibukota.
Sejak tahun lalu aku sudah pulang pergi naik kereta rel
listrik atau yang lebih populer disebut KRL.
Cukup banyak tetangga dan teman-temanku yang memilih jalur
transportasi ini selain karena murah juga karena cepat dan tidak ada macet. Gangguan
memang terjadi sesekali, tapi itu sangat jarang terjadi.
Bisa dibayangkan ketika aku hanya perlu menghabiskan uang
8.000 untuk pulang pergi dari Jakarta ke stasiun dekat rumah dibandingkan harus
memakai motor. Bensin sudah tentu habis 2 liter, belum lagi kondisi fisik harus
selalu prima karena fokus di jalan, ditambah badan lelah setelah seharian di kantor.
****
Sejak tahun lalu aku sudah tinggal di salah satu kabupaten di
Jawa Barat. Sudah setahun ini pula setiap berangkat dan pulang kerja aku
melewati pertigaan ini yang mana di kiri kanan jalannya terdapat gedung dan
rumah.
Sudut pandang dari kedua sisi jalan besar agak terhalang
bangunan-bangunan tersebut sehingga harus pelan-pelan ketika hendak menyeberang.
Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan antara motor dengan
mobil. Bahkan pernah aku hampir hilang kendali di pertigaan ini.
Posisi pertigaan yang agak menanjak membuat pengguna jalan
dari posisi yang rendah memicu kendaraan lebih cepat.
Beberapa pertikaian pun juga pernah terjadi di pertigaan
jalan ini karena serempetan antar kendaraan baik antara sama roda dua maupun
antara roda dua dengan roda empat.
Mengenai jumlah korban yang pernah terjadi kecelakaan atau
meninggal di area tersebut tidak ada yang tahu dengan pasti. Sering kali ada
warga yang berprofesi sebagai ojek yang membantu menyeberangkan, namun tidak
setiap hari ada sehingga mutlak kehati-hatian diperlukan di sini.
Karena beberapa kali terjadi kecelakaan hingga korban
meninggal itulah pertigaan ini terasa menyeramkan dan horor.
Pada malam hari di atas jam 22.00 malam lalu lintas di
pertigaan ini cenderung sepi. Keadaan diperparah dengan minimnya penerangan di
sisi jalan.
Beberapa kali dipasang lampu jalan, namun tidak ada seminggu
kemudian lampu tersebut pasti mati.
Ketika malam Sabtu dan malam Minggu mungkin masih ada
beberapa kendaraan yang melintas hingga tengah malam, namun di luar akhir pekan
kondisi pertigaan sangatlah sepi.
Kondisi sepi seperti ini pernah dimanfaatkan beberapa orang
untuk merampok dan membegal pengguna jalan yang melintas di tengah malam maupun
dini hari, namun tidak ada komplotan kriminal yang bertahan lebih dari sebulan
di area itu.
****
Menurut beberapa orang saksi mata sering didapati penampakan
makhluk tak kasat mata di area tersebut.
Wujud makhluk yang paling sering dilihat menyerupai korban
kecelakaan kebanyakan memiliki muka yang hancur tangan maupun kaki yang patah
ataupun sosok yang tidak memiliki kaki hanya melayang-layang di pinggir jalan.
Ada pula saksi mata yang menceritakan kalau sering kali
seperti ada wanita berkebaya yang menyeberang jalan dengan cepat sekali. Bahkan
pernah ada kepala manusia yang tiba-tiba jatuh persis di depan mobil.
Sejauh pengalamanku hingga hari ini setelah setahun melewati
pertigaan tersebut tidak ada hal-hal aneh yang aku rasakan, kecuali samar-samar
bau wangi yang sepintas tercium bebauan barang terbakar ataupun bau amis maupun
busuk yang tiba-tiba menyeruak dapat aku rasakan juga.
****
Malam ini aku merasa ada yang aneh dengan keadaan sekitar.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00.
Ketika hampir sampai di pertigaan, saat menyalakan lampu sein
kanan mendadak seperti ada yang menyeberang jalan dengan cepat sekali.
Aku pun kaget dan motorku sedikit limbung, namun untunglah
masih dapat kukendalikan dengan perlahan.
Aku menoleh kiri kanan dan mulai menyeberang jalan besar.
Asap tipis dan bau wangian tiba-tiba menusuk hidungku. Tidak
biasanya ada aroma wangi disertai asap.
Setelah menyeberang jalan lampu motorku mendadak
berkedip-kedip dan kemudian menyala lemah.
Aku pelankan laju motor karena jalanan hampir tidak terlihat.
Aku terkaget ketika menjumpai seorang pria tua memakai baju
hitam berjongkok membelakangiku. Posisinya berada di sisi kiri jalan.
Aku pun memikirkan motor kemudian mematikan mesin dan turun dengan
tujuan menegur beliau agar tidak berada di jalan karena riskan tertabrak berkendaraan.
Pria tua itu terdiam sejenak kemudian berkata dengan suara
parau. “Saya mencari muka saya. Muka saya hilang. Saya mencari muka saya.”
Seketika tubuhku gemetaran ketika melihat tua itu menoleh ke
arahku.
Terlihat sesosok wajah yang sangat hancur, sebagian kulit
kepala tampak terbakar, dan di sebelah mukanya tinggal tulang tengkorak saja. Satu
matanya membusuk dan mengalir darah, keluar dari lubangnya. Sedangkan jari
tangannya tinggal kerangka saja.
Pakaian hitamnya pun tampak sobek-sobek. Di bagian depan dipenuhi darah yang terus
menetes.
Sosok itu memandangiku dengan satu mata yang tersisa
rahangnya tampak miring dan seperti lepas. Sebelah di bagian tulang pipinya
semakin mengerikan ketika menyeringai.
Dari sebelah muka yang tersisa dan ternyata dia tidak berjongkok,
namun kakinya hanya sebatas paha saja.
Sontak aku berteriak keras dan berlari kembali menuju motorku.
Kakek tua itu mendengung sambil mengesot ke arahku.
Sialnya beberapa kali mencoba menstater, namun motorku tidak
menyala. Suasana yang sangat sepi membuatku bingung harus berbuat apa dan tidak
ada tanda-tanda kendaraan yang melintas.
Di tengah ketakutan yang mendera aku terpaksa menuntun sepeda
motorku menjauh dari sosok yang masih mengejarku itu.
****
Satu minggu lebih.
Penampakan kakek tua itu terus mempengaruhi pikiranku.
Makan dan minum pun kurang enak aku rasakan, meskipun istriku
memasak makanan favorit, namun seiring berjalannya waktu kesibukan di kantor
dan kegiatan di sekitar rumah perlahan membuatku lupa dengan pertemuan
mengerikan itu.
Sebulan kemudian kejadian itu tidak lagi membayangi hariku.
****
Pagi itu aku yang libur
kerja.
Mencucikan motor di tempat yang lokasinya searah dengan jalan
menuju pertigaan itu, aku duduk dan memandang berkeliling. Tampaknya dua orang
pemilik motor bebek dan pemilik cucian motor adalah teman baik karena mereka mengobrol
cukup akrab.
Secara tidak sengaja aku mendengar perbincangan mereka
tentang keangkeran pertigaan tersebut.
****
Menurut kisah pemilik
motor.
Dia pernah diganggu sosok kakek tua mengerikan sepulang
mengantar saudaranya ke Jakarta. Waktu itu pukul satu dini hari, dia yang membawa
mobil langsung banting setir ketika dikejutkan dengan kemunculan kakek tua yang
duduk di badan jalan.
Dia pun merasa mobilnya membentur sesuatu.
Dengan gusar dia membuka pintu mobil dan hendak mengecek
bagian depan mobil. Betapa kagetnya dia ketika tidak ada siapa pun, juga tidak
ada bekas lecet maupun benturan di bodi mobil.
Merasa bahwa itu hanya halusinasi, orang tersebut kembali
masuk ke dalam mobil.
Baru saja hendak melanjutkan perjalanan tercium bau kabel hangus
terbakar. Dia pun keheranan karena tidak ada bekas pembakaran di sekitar lokasi.
Begitu juga dengan mobil yang dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, alangkah kagetnya ketika dia melihat ke depan. Tampak
seorang kakek tua melotot tajam ke arahnya dengan separuh muka tinggal tulang belulang
dan satu matanya meleleh keluar hingga ke hidung.
Saking takutnya pemilik mobil tidak bisa berbuat apa pun
hingga pada akhirnya dia pingsan dan baru sadar ketika azan subuh berkumandang.
Dengan gemetar dia menyalakan ayat-ayat suci di dalam audio
mobilnya.
Setelah lebih tenang dia pun menyetir mobil dan memilihi
singgah ke Masjid untuk salat sebelum kemudian pulang ke rumah.
Selama hampir seminggu dia tidak makan dan tambah pucat. Setelah
keluarganya mendatangkan ustaz setempat barulah keadaan mulai membaik.
Merasa penasaran, setelah sembuh dia mencari informasi
keluarga sekitar dan orang sepuh setempat. Dari situ didapatkan informasi bahwa
sekitar 20 tahun yang lalu saat pertigaan itu masih berupa tanah dan belum
diaspal pernah terjadi kecelakaan tragis. Ada seorang kakek tua penjual jagung
bakar yang biasanya sering duduk di pinggir pertigaan jalan tersebut. Naas pada
suatu malam ada truk pasir yang melintas dengan kecepatan cukup tinggi berusaha
menghindari pengendara motor berboncengan yang sedang mabuk. Pengendara motor
yang mabuk itu berada di lajur kanan dan langsung banting setir hingga menabrak
pembatas jalan, sedangkan truk yang banteng setir ke arah berlawanan dapat
menghindari motor tersebut sayang rem mobil yang blong membuatnya menabrak
kakek tua tadi dan menyeretnya sejauh beberapa puluh meter sebelum berhenti
terperosok di selokan air.
Darah segar mengalir di mana-mana.
Kondisi kakek tua penjual jagung tadi sangat mengerikan. Separuh
daging mukanya hilang karena terseret truk tadi, sementara kedua kakinya tampak
patah mengerikan hingga sebatas paha.
Warga yang marah pun langsung memukuli sopir truk dan motor
yang mabuk tadi hingga babak belur serta membawanya beramai-ramai ke Kantor
Polisi terdekat.
Setelah kejadian itu beberapa kali kendaraan yang lewat di
area pertigaan itu diganggu oleh sosok gaib yang menyerupai kakek tua tadi, bahkan
sampai beberapa kali terjadi kecelakaan karena melihat penampakan sosok
tersebut. Bisa jadi beberapa kecelakaan yang menelan korban jiwa juga
disebabkan penampakan sosok kakek itu.
Atas saran dari seorang dukun dilakukanlah sebuah ritual di sekitar area kecelakaan itu agar tidak ada lagi yang diganggu oleh sosok gaib tersebut. Setelah sesaji khusus pun dipasang di area pertigaan. Selain itu ada sesajen rutin yang dibuang di area pertigaan setiap malam Jumat Kliwon.
Keadaan jalan aman kembali setelah beberapa tahun, namun
setelah adanya program pemerintah berupa pengaspalan jalan di tahun 2017 sesaji
yang awalnya dipasang di sekitar bekas kecelakaan disingkirkan dan hilang entah
ke mana, sedangkan sang dukun telah meninggal setahun sebelum pengaspalan jalan
dimulai.
Diketahui saat pembangunan jalan berlangsung setidaknya ada 4
pekerja yang meninggal dunia secara mendadak.
Ketika jalan aspal mulai dioperasikan, beberapa pengguna
jalan mulai merasakan hal ganjil di sekitar pertigaan. Kejadian penampakan
kakek tua menjadi topik dari keganjilan yang dirasakan.
****
Pelanggan cuci motor
menghentikan ceritanya.
Sejenak kemudian dia berucap kalau sekitar 2 minggu lagi
pihak RT setempat akan mengadakan doa bersama untuk keselamatan di sekitar
pertigaan serta mengundang beberapa kiai dari kecamatan sebelah untuk mengusir
sosok gaib yang sering mengganggu di pertigaan itu.
Aku yang mendengarkan kisah pelanggan cucian motor tadi
merasa cukup tenang. Semoga saja ikhtiar doa bersama yang dilakukan para kiai
dan warga membuahkan hasil sehingga arwah kakek tua dan kejadian mengerikan
yang pernah dialaminya tidak ada lagi juga pengguna jalan yang diganggu makhluk
gaib seperti itu.
Beruntung tidak terjadi hal buruk yang menimpaku. Arwah
manusia yang sudah meninggal akan berpindah menuju alam baka tidak akan bisa
kembali ke dunia.
Sesungguhnya penampakan arwah tersebut adalah ulah jin atau
setan yang memang sudah sifatnya mengganggu dan menggoda manusia.
Karena derajat manusia lebih tinggi daripada setan dan jin
maka sudah sepantasnya kita sebagai manusia tidak perlu menghambakan diri pada
setan.
Sebagai manusia harusnya kita selalu mengingat Tuhan di mana pun
kita berada dan selalu menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya.
Selain itu, alangkah baiknya ketika hendak melakukan
perjalanan kita selalu berdoa terlebih dahulu dan selalu berhati-hati ketika
sedang berada di dalam perjalanan.
****
Sebulan telah berlalu.
Aku sudah tidak pernah lagi mendengar kabar ada gangguan gaib
di pertigaan itu.
Lampu-lampu penerangan yang memadai sudah dipasang dan
semuanya berfungsi dengan baik.
Jalanan juga tampak lebih bersih dan ada kaca cembung besar terpasang
untuk memantau kendaraan dari arah berlawanan di ketiga sisi jalan.
Sebelum memasuki area pertiga juga dipasang beberapa rambu
peringatan.
Aku pun berdoa semoga saja di pertigaan itu tidak ada lagi
gangguan gaib yang menimpa pengguna jalan baik kini maupun nanti.
SELESAI
No comments:
Post a Comment