Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

ALASAN SUAMI SIBUK ISTRI MEMILIH DIGENJOT LELAKI LAIN PART 1

 SUAMI SIBUK DENGAN PEKERJAAN 

PART 1

Kisah ini terjadi di tahun 2008 yang lalu.

Kala itu Widyawati, berusia 34 tahun dan memiliki dua putra.

Pada saat itu ia sedang mengikuti sebuah acara pertemuan beberapa pejabat provinsi. Kebetulan suaminya yang bernama Prabu adalah seorang pejabat di pemerintahan provinsi.

Prabu memiliki jabatan dan kekuasaan yang cukup berpengaruh, itulah sebabnya ia diundang dalam acara ramah-tamah yang juga dihadiri seorang dari Jakarta sebagai perwakilan sebuah partai politik besar yang tengah mengusung calon presiden.

Widyawati sendiri hanya mendampingi saat acara makan bersama dan berkenalan saja, selepas itu acara dilanjutkan dengan rapat antar pejabat dan tamu ibukota.

Ketika rapat berlangsung, Widyawati sindiran saja menonton TV di kamar sambil tiduran.

Setelah merasa bosan berada di dalam kamar ia beranjak keluar mencari angin segar di lobi hotel.

Saat minum teh dan menyantap makanan kecil matanya memandang ke sekeliling hotel melihat hilir mudik orang-orang dengan segala aktivitasnya. Ada yang berjalan cepat seperti mengejar sesuatu, ada juga yang berjalan perlahan dengan mempermainkan telepon genggam.

Banyak di antara mereka yang berpasangan. Dalam pandangan lainnya banyak pasangan yang wanitanya lebih muda dan lebih modis ketimbang laki-laki.

Widyawati berpikir jika mereka pastilah pasangan yang tidak jelas.

Melihat hal itu Widyawati terbayang suaminya yang pernah melakukan hal yang sama.  Beberapa kali ia melihat foto-foto wanita muda yang cantik di telepon genggamnya. Dia juga pernah membaca pesan singkat dari wanita-wanita muda itu yang mengajak suaminya jalan, kencan, dan sebagainya.

Bagi Widyawati tentu cemburu dan marah dengan pesan tersebut, tapi suaminya berdalih jika para wanita muda itu hanya teman biasa di pergaulannya. Prabu berdalih, sengaja nomornya disimpan karena jika suatu saat kliennya dari luar daerah datang dan minta ditemani wanita, maka tinggal menghubungi saja.

Prabu tetap berkilah jika semua wanita tersebut bukanlah simpanannya dan Widyawati akan luluh jika ujung-ujungnya disebut bahwa tidak ada wanita yang dicintai selain dirinya  dan tidak ada orang lain yang disayangi selain buah hati mereka.

Memang beberapa kali terlihat adu argumen tapi Widyawati lebih mengalah. Dia tahu perangai Prabu yang keras. Suaminya itu akan marah jika terpojok yang tentu akan membuat masalah menjadi ruwet.

Prabu bukan tipe suami yang ringan tangan. Semarah apa pun ia tidak pernah menggunakan tangannya untuk memukul, tapi ia kerap kali pergi dari rumah entah ke mana. Jika begitu maka bisa berhari-hari tidak pulang dan tidak ada kabar pula.

Widyawati tidak mungkin mencarinya ke kantor, ke rumah orang tua, saudara, ataupun teman-teman Prabu. Mereka bukanlah anak-anak remaja lagi. Jadi, harus bisa menyelesaikan masalah sendiri.

Prabu juga pasti akan marah besar jika Widyawati bertanya pada orang lain. Menurut Prabu, itu sama saja menceritakan aib dalam rumah tangga sendiri.

Jika suaminya keluar karena satu masalah maka Widyawati memilih diam. Dia tidak bakal mencarinya, tapi tetap menghubungi melalui ponsel. Pada akhirnya Prabu akan pulang sendiri tanpa diminta.

Setelah itu Prabu kembali bersikap biasa seolah tidak pernah ada masalah di antara mereka.

Hal itu sudah terjadi beberapa kali dan Widyawati menganggap sudah menjadi hal biasa, tapi akhir-akhir ini perilaku sang suami justru membuatnya semakin resah. Entah kenapa sering pulang larut bahkan dengan alasan kerja sampai tidak pulang beberapa hari.

Sedang asyik memikirkan kelakuan suaminya, Widyawati dikejutkan dengan sebuah tepukan mendarat di punggungnya. Kontan ia menolak ke belakang dengan maksud marah atau menegur orang yang melakukan hal itu, tapi saat matanya tertuju pada mata seorang lelaki, rasa marah itu pun hilang seketika.

“Lagi mikirin apa sih, Say?” ucapnya ramah dengan suara yang menyejukkan. Inilah yang membuat Widyawati terpesona dengan lelaki yang kini ada di hadapannya itu.

Tentu saja ia kenal baik dengan pria tersebut. Namanya adalah Doni Setiawan, tapi biasanya dipanggil Dona, panggilan itu disematkan karena perilakunya lebih mirip perempuan.

Semenjak kelas 1 SMA Widyawati mengenal Dona dengan akrab. Memang lelaki itu lebih suka bergaul dengan para siswi dan lebih lucunya lagi ia malah jatuh hati pada sesama laki-laki.

Kontan Widyawati langsung memukul dada Dona sambil tertawa menahan marah.

Setelah itu mereka saling peluk dan hal itu memang kerap dilakukan semenjak masih sekolah dulu.

Tidak ada rasa malu bagi keduanya. Bagi Dona mungkin karena jiwanya perempuan sehingga tidak ada rasa apa pun ketika melakukan itu.

Bertemu dengan Dona di saat hatinya tidak baik seperti menemukan mata air di padang tandus.

Bagi Widyawati, sosok Dona adalah teman berkeluh kesah yang tidak pernah bosan dari SMA dulu.

Dona selalu ada ketika dia maupun teman-teman yang lain membutuhkan tempat mencurahkan hati. Dona juga mempunyai solusi terbaik bagi teman-temannya yang tengah dilanda masalah.

Setelah saling tertawa cekikikan menceritakan masa lalu yang lucu, Dona menceritakan tentang teman-teman lain yang tidak diketahui.

Dona memang masih punya kebebasan pergi ke mana pun dan kapan pun. Ia tidak terikat oleh tanggung jawab siapa pun karena masih hidup sendiri, maka ia masih bebas seperti dahulu kala. Hal itulah yang membuatnya aktif dalam menghubungi teman-temannya.

Sementara itu, Widyawati sendiri sudah hampir 4 tahun sudah tidak bersua dengan Dona. Terakhir kali adalah ketika perayaan ulang tahun putra bungsunya. Entah bagaimana Dona yang tidak diundang secara khusus tahu jika ia mempunyai acara dan Widyawati selalu terbuka menerima kedatangannya.

Tidak ada hal negatif di pikirannya, termasuk keluarga dan suaminya yang sudah tahu segalanya tentang Dona.

Setelah Dona selesai bergosip tentang teman-temannya, giliran Widyawati menceritakan dirinya sendiri.

Widyawati memang tengah memendam masalah dengan suaminya. Intinya dia menceritakan perilaku suaminya yang kambuh lagi dengan wanita idaman lain.

Memang tidak tahu persis apakah Prabu berselingkuh atau tidak, dia belum pernah menangkap bahasa sang suami dan memang selalu berusaha untuk tidak tahu demi menghindar masalah besar dalam rumah tangganya.

Widyawati menahan sakit hati setiap kali ada pihak yang melapor tentang perselingkuhan suaminya. Semua ia jaga demi keutuhan keluarganya.

Belum sempat Dona merespons, Widyawati melihat beberapa rekan sang suami sudah keluar. Dia pun pamit pada Dona.

Dengan senyum Dona mengajaknya untuk keluar sore nanti.

****

Setelah berpamitan pada sang suami, usai berdandan Widyawati langsung keluar menemui Dona yang sudah menunggu.


Kembali ia berkeluh kesah selama berada di dalam mobil dan sore itu Dona mengajaknya menemui seorang teman yang tidaklah jauh dari hotel.


KLIK DI SINI UNTUK BACA PART 2

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search