Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

TUMBAL 99 ARI-ARI BAGIAN 1

BAGIAN 1

Hujan yang turun sejak tadi sore membuat suasana perkampungan menjadi lengang. Tidak seperti biasanya, jalanan tanah merah terlihat basah dan licin. Siapa pula yang hendak keluar di saat seperti itu, hanya ada pos ronda yang terlihat ada orang berkumpul, itu pun hanya berkumpul dan mengobrol, tidak ada yang mau berkeliling.

****

Pos ronda itu baru rame lagi 3 malam terakhir, sebelumnya selalu sunyi.

Seperti kebiasaan pos ronda, baru diramaikan lagi kalau ada kejadian. Entah itu maling atau yang lainnya, tapi sudah bertahun-tahun tidak pernah ada kejadian kemalingan di kampung itu. Mungkin para maling juga malas di kampung itu karena penduduknya jarang yang punya barang berharga. Pesawat televisi dan radio sudah tidak lagi memikat. Kendaraan bermotor hanya motor-motor butut dan banyak yang bodong yang kalau dicuri juga akan sangat menyulitkan menjualnya.

Kalau sekarang pos ronda itu ramai lagi juga karena ada peristiwa yang terjadi di kampung sebelah.

Peristiwa tersebut bukanlah kriminal biasa karena yang dicuri adalah barang yang aneh, yakni janin bayi dalam kandungan. Malingnya tentu juga bukan maling biasa.

Dari kabar yang beredar, sudah ada dua orang yang secara berturut-turut kehilangan janin mereka.

Kejadian yang terakhir menimpa pada perempuan bernama Maryati, perempuan muda yang hamil 5 bulan itu mendadak kehilangan calon bayinya secara gaib. Tiba-tiba saja perutnya kempes, mual-mualnya hilang, dan saat diperiksa oleh bidan setempat di dalam rahimnya sudah tidak ada lagi calon bayinya, lenyap entah ke mana.

Menurut cerita orang-orang di sana pas malam kejadian, ada salah seorang tetangganya yang melihat bulatan cahaya melesat masuk ke dalam rumah Maryati. Cahaya tersebut mirip cahaya obor, tapi melesat cepat dan tidak terlihat ada yang membawanya.

Sebelum kejadian di kampung sebelah ramai sekitar seminggu lalu kejadian serupa juga terjadi di kampung lain yang agak jauh jaraknya.

Ceritanya mirip-mirip, yaitu ada yang melihat cahaya masuk ke dalam rumah lalu keesokan harinya perempuan hamil di rumah itu kehilangan janinnya. Anehnya perempuan yang dituju adalah perempuan yang hamil anak pertama dan juga sama-sama hamil 5 bulan.

Semula warga kampung tidak terlalu khawatir saat peristiwa terjadi di perkampungan tersebut, tetapi saat kejadian berulang di kampung sebelah, mereka mulai cemas, jangan-jangan pencuri gaib ini memang mencari mangsa jenis bayi yang masih kecil yang dalam usia kandungan 5 bulan karena janin itu sudah mulai berbentuk manusia.

Kecemasan ini bukan tanpa sebab, yang secara kebetulan ada 6 perempuan sedang mengandung, 4 di antaranya mengandung anak pertama, sedang yang dua lagi hamilnya sudah besar, perkiraan sudah lewat 8 bulan.

Desa-desus soal dugaan motif pencurian pun berkembang pesat. Ada yang menyebut sebagai tumbal pesugihan, ada juga yang menyebut sebagai syarat untuk mencari kesaktian, bahkan ada juga yang menghubungkan dengan setan yang bergentayangan, tapi yang paling seram adalah cerita mereka yang menghubung-hubungkan dengan Mbah Saerah, seorang dukun bayi yang mati karena digorok lehernya, sudah meninggal lebih dari 40 tahun yang lalu. Mbah Saerah adalah dukun beranak yang biasa dipanggil untuk membantu melahirkan di daerah-daerah sekitar dan kampung-kampung lainnya.

Menurut cerita kalau kematian Mbah Saerah karena  dibacok lehernya dengan golok oleh putra dari seorang juragan, Setyo namanya. Gara-garanya adalah istri Setyo yang cantik dan masih muda meninggal dunia saat melahirkan anak pertamanya termasuk juga bayinya, Mbah Saerah dianggap bertanggung jawab atas kematian itu.

Atas peristiwa pembunuhan itu, Setyo pun dijemput pihak berwajib dan dihukum. Namun, ketika seminggu mendekam di sel lelaki kurus jangkung itu ditemukan meninggal dengan cara yang aneh, perutnya sobek dan isinya terburai keluar. Padahal di dalam sel itu tidak ada benda tajam yang bisa digunakan untuk melakukannya.

Setelah kejadian itu banyak perempuan hamil yang kehilangan janinnya.

Konon Mbah Saerah adalah sosok yang mencuri janin-janin itu untuk menuntaskan ilmu yang belum disempurnakannya. Namun, pada akhirnya teror itu mampu diberhentikan oleh Juragan Ngadiman, sosok kaya raya di kampung itu diketahui memiliki kesaktian turunan dari kakek buyutnya.

“Lantas kenapa teror itu kembali datang sekarang? Bukankah semua sudah selesai?” tanya Sukron pada teman-temannya yang berkumpul di pos ronda.

Semuanya terdiam sambil meninggikan sarung sejenak. Kemudian semua bergidik saat Iryanto teringat peristiwa seram yang dialaminya sendiri waktu itu.

Iryanto kala itu pulang kemalaman karena asyik mengobrol di acara hajatan. Ketika lewat di area pemakaman dia melihat penampakan sosok wanita tua yang berjalan, tepatnya di lokasi pohon besar yang tumbuh di dekat makam Mbah Saerah. Sosok wanita itu tidak menapak tanah sambil menggendong sesuatu seperti orang menimang bayi. Itu bukanlah cerita karangannya sendiri, sudah banyak orang yang mengaku pernah melihatnya.

Kiswan yang sudah menguap berkali-kali mengajak kawan-kawannya untuk berkeliling. Kalau melihat kondisinya, sepertinya Kiswan tidak selera dengan kopi dan camilan yang ada di pos ronda itu dan untuk menghilangkan kantuknya.

Kiswan berniat memilih berjalan menyisir kampung saja.

“Ayo, keliling yok.”

Namun, tidak satu pun  merespons yang kemudian Harto menimpali untuk tetap berjaga di pos ronda saja karena jalanan licin. “Sudahlah, Wan. Jalannya licin. Kita mengobrol saja di sini.”

“Di rumah orang yang hamil juga sudah dijaga kerabat sama tangga masing-masing. Duduklah di sini saja, Wan!” timpal Bagas.

Waring kemudian mengajak untuk main gaple saja dan jam 3 nanti bubar. “Piye? Setuju toh?” usul Waring.

 

Semua setuju dengan usul itu.

“Oke.”

****

Ketika sedang asyik-asyiknya main, dari kejauhan terdengar bunyi kentungan yang bertalu-talu.

Tuk!

Tuk!

Tuk!

Mereka langsung terkaget sambil melemparkan kartu dan meraih senter.

Harto berteriak kalau sumber suara berasal dari RT sebelah.

“Dari sana, Woe!”

Hasto berlari kemudian diikuti oleh kawan-.

Kiswan yang tadi memilih tidur saat teman-temannya main gaple tertinggal sendiri karena ketiduran. Kiswan terlupakan oleh kawan-kawannya.

Bukan hanya mereka yang ronda saja yang keluar menuju ke arah datangnya suara kentungan, warga yang tidak ronda pun berhamburan keluar  lalu bergabung dengan rombongan lain seraya membawa benda-benda seadanya, terutama senter dan senjata tajam.

Tuk!

Tuk!

Tuk!

BACA KELANJUTANNYA DI SINI


PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search