MISTERI PELAT B 9418 IL
BAK TERBUKA PEMBAWA PETAKA DI TANJAKAN BENGANGAH.
Sering kali kita melihat mobil-mobil bak terbuka yang digunakan tidak sesuai dengan fungsinya yaitu mengangkut manusia.
Selain tidak memiliki standar keamanan penumpang yang berada
di bagian belakang pastinya juga sangat berisiko jika terjadi sesuatu yang
tidak kita inginkan.
Masyarakat seharusnya mulai sadar jika keselamatan itu sangat
penting sehingga bisa lebih memaksimalkan standar keamanan dalam hal
transportasi.
****
Pada tahun 2014.
Sebuah tanjakan dan juga turunan yang cukup tajam yang
bernama Tanjakan Bengangah yang juga terkenal di kalangan masyarakat sekitar
sebagai daerah berbahaya dan juga angker.
Tanjakannya itu berlokasi di desa Bengangah Kecamatan
Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Saking miringnya tanjakan ini beberapa titik bahkan memiliki
kemiringan hingga 50° sehingga menyebabkan sejumlah pengendara motor harus
berjalan zig-zag agar tenaga motor mampu menanjak.
Selain itu tanjakan ini juga mempunyai jarak yang lumayan
panjang yaitu sekitar 400 hingga 500 meter.
Risiko kecelakaan kian meninggi. Pada saat malam hari minimnya
rambu serta penerangan jalan juga membuat pengendara harus ekstra hati-hati
saat melalui jalur itu.
Adapun jalur itu adalah jalur alternatif dari Pandeglang
menuju Labuan atau Anyer.
Para pengguna jalan dari kota Pandeglang umumnya lebih memilih
jalur Menes ketimbang jalur Mandalawangi lantaran kontur jalan yang lebih
landai. Jalur Mandalawangi memang seolah membelah gunung sehingga mempunyai kontur
jalan yang sangat ekstrem.
Salah seorang warga sekitar menuturkan di sekitar lokasi
kecelakaan memang terdapat perkuburan bagi warga sekitar. Secara halus ia
menyebut tempat tersebut ada penunggunya.
“Orang sini menyebutnya angker. Seram kalau harus lewat situ. Banyak yang diisengi,”
ucapnya.
Menurut kesaksian warga di sana hampir semua yang pernah
melewati jalur ini di malam hari pasti mengalami gangguan mistis. Mulai dari
aroma melati, bau bangkai, lemparan benda jatuh seperti batu, juga kadang
jeritan seseorang. Bahkan sosok hitam tinggi yang sering mondar-mandir juga
menambah suasana angker di sana.
Pernah sampai ada warga yang ditumpangi penumpang yang tak
diundang yang tiba-tiba saja sudah membonceng pengendara motor pada malam hari.
“Namun, sebelumnya hanya sebatas itu saja, tidak sampai
menimbulkan korban jiwa,” tambahnya.
****
Kala itu pada Jumat 7 Februari tahun 2014.
SMK 1 Pandeglang akan mengadakan sebuah acara perkemahan Sabtu-Minggu
yang akan diadakan di daerah pantai Carita.
Karenakan jarak tempuh yang lumayan jauh, akhirnya pihak
Pembina mencarikan dua buah truk yang nantinya akan mengangkut semua pelajar
dan juga perbekalan untuk menuju tempat tujuan.
Kegiatan pramuka ini diikuti oleh 59 pelajar SMK dengan
tujuan untuk melakukan upacara pelantikan 39 orang panitia dan 20 orang siswa
calon yang akan dilantik.
Setelah melakukan apel siang dan juga persiapan rombongan pun
mulai menaiki truk pertama dan memuat semua barang bawaan.
Kedua truk bak terbuka dipilih karena mampu untuk menampung
lebih banyak penumpang dan juga biaya yang lebih murah dibandingkan menyewa
sebuah bus.
****
Pukul 16.00.
Rombongan pun berangkat. Truk pertama yang mengangkut para peserta
berangkat lebih dulu, sementara truk kedua masih berada di sekolah.
Para siswa dan juga panitia berangkat dengan penuh semangat
dan juga rasa senang, mereka sudah tak sabar untuk segera sampai di lokasi
perkemahan untuk memulai kegiatan.
Namun naas, setelah 30 menit berjalan yaitu pukul 16.30 truk sampai
pada tanjakan Bengangah.
Saat berada di tengah-tengah tanjakan, karena beban yang
lumayan berat truk tak mampu menanjak sehingga truk pun mundur dan di waktu
yang sama ternyata rem truk tidak berfungsi atau rem blong.
Truk itu pun akhirnya meluncur ke belakang hingga menabrak
sebuah tiang listrik dan akhirnya truk ini terguling hingga menyebabkan semua
siswa yang berada di belakang terlempar keluar.
Truk terguling dengan posisi melintang sehingga menutup
seluruh badan jalan.
Suara keras saat truk menghantam aspal dan juga suara
teriakan-teriakan para siswa itu pun membuat warga sekitar berhamburan keluar
mencari sumber suara.
Berbondong-bondong warga ikut melakukan evakuasi penyelamatan
dengan menggunakan mobil yang ada dan melarikan seluruh korban menuju ke
Puskesmas terdekat.
Kapolres Pandeglang untuk sementara pihaknya menyimpulkan rem
blong menjadi faktor utama tergulingnya truk ini.
Selain itu, para siswa yang menggunakan truk terbuka saat
berjalan juga menjadi faktor banyaknya korban jiwa. Diduga mereka terlempar dan
terjepit saat truk terguling.
Sebagian besar korban meninggal karena benturan dititik mematikan
seperti kepala dan juga dada.
Dari total 59 penumpang beserta 2 awak truk, 5 orang
dinyatakan tewas di tempat dan 1 orang tewas di rumah sakit.
Keenam korban tewas yaitu sopir dan juga kernet truk dan
empat sisanya adalah siswa yang berada di belakang.
Untuk korban luka-luka sebanyak 23 orang mengalami luka berat
dan sisanya luka ringan.
Saat menanjak di Bengangah truk tak kuat dan tidak dapat
dikendalikan dan akhirnya terguling.
Selain itu entah kebetulan atau tidak, ada juga salah satu
keanehan yang terbentuk dari pelat nomor truk B 9418
IL.
Angka 9418 sendiri jika dibaca sebagai huruf akan terbaca
sebagai kata GAIB.
Keselamatan harus diutamakan lebih dari apa pun, jangan hanya
mengembangkan dan mengabaikan faktor keamanan dan juga jangan lupa untuk selalu
berdoa agar kita semua selalu berada di bawah lindungan-Nya.
No comments:
Post a Comment