Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

KATEMI EPISODE 3

 DEMANG KARTO



Sejenak Nyi Bayan tersenyum setelah melirik ke arah Sarinah. Nyi Bayan mulai menjelaskan tentang dosa yang dilakukan Demang Karto di masa lalu terhadap keluarganya.

“Demang Karto telah melakukan tindakan keji terhadap suami dan anakku.”

“Kala itu aku yang sudah memiliki ilmu kesaktian melakukan pemberontakan pada kaum Kompeni.”

“Ilmu santet beberapa kali aku kirimkan dan mampu membuat para penjajah itu mati, namun kedatangan Demang Karto sebagai antek yang dibayar mahal menghentikan setiap serangan yang aku lancarkan, bahkan Demang Karto  mampu mengembalikan beberapa telur yang aku kirim padanya.”

“Aku mampu menyelamatkan diri, namun pada akhirnya  Demang Karto tahu tentang keberadaanku.”

“Dari situ, kejadian buruk menimpa relawan yang berjuang melawan Kompeni.”

“Di tengah malam,  Demang Karto diam-diam menyambangi rumahku. Dia tidak menemukan anakku, namun yang ditemuinya suami dan dua anakku.”

“Tanpa ampun, suamiku dibantai hingga tewas, sedangkan kedua anakku dinodai bergantian sebelum akhirnya ikut dibunuh.”

Katemi dan Sarinah terdiam mendengar cerita kelam yang telah dialami Nyi Bayan berikut kisah tragis keluarganya akibat kekejaman Demang Sryo dan para antek-anteknya.

“Aku yang menyempurnakan satu ritual di malam itu terhindar dari pembantaian yang terjadi, namun aku sempat  kalap juga saat menemukan keluargaku habis dibunuh.”

“Sejak saat itulah dendam kesumat ini disulut. Aku mengasingkan diri untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam,” sambung Nyi Bayan.

“Berulang kali aku ingin menghabisi  Demang laknat itu, tapi selalu gagal.”

“Demang Karto mampu melawan dan menghindar dari serangan gaib yang kukirim. Dari situlah aku selalu berpindah tempat menghindari kejaran Demang Karto yang menginginkan kematianku.”

“Hingga akhirnya  aku tempatkan Sarinah di rumah Demang Karto sebagai pembantu di sana. Sayang tidak ada kesempatan bagus untuk menyingkirkan antek Kompeni itu, hingga bujukan itu dilakukan Sarinah kepadamu, Katemi.”

Jelas sudah, Katemi paham kenapa Nyi Bayan sangat mengharapkannya untuk mewarisi segala ilmu yang dimiliki Nyi Bayan waktu itu.

Meski menempatkan Sarinah, rupanya usaha Nyi Bayan pun gagal. Demang Karto yang dikenal sakti lebih tahu tentang ancaman yang datang.

Nyi Bayan lalu menceritakan hal itu kepada Katemi dan memintanya untuk menghabisi Demang Karto.

Mendengar permintaan itu Katemi dengan tegas menolak.

“Tidak, Nyi. Aku tak sanggup bila harus membunuh suamiku sendiri.” Katemi tidak mungkin menyingkir Demang Karto hanya demi satu hal yang tidak dia alami.

“Demang Karto gur gawe rakyat sengsoro, Nduk. Keluargaku dipateni Demang Karto. Aku njalok tulong karo awakmu kango rakyat, kanggo bojo lan anakku!”

Katemin terdiam kali ini.

Sarinah mendekat padanya. Pembantunya itu juga menceritakan tentang kekejian Demang Karto pada keluarga dan kerabatnya, sehingga Sarinah hidup sebatang kara dan menaruh dendam kesumat pada Demang Karto.

Sarinah berharap Katemi berpikir jernih dalam menentukan sikap dan jika Demang Karto tahu kalau Sarinah bersamanya, maka sudah dapat dipastikan Sarinah pasti akan dihabisi juga oleh Demang Karto.

****

Pagi menjelang.

Katemi yang dalam kekalutan sedikit demi sedikit mulai terpengaruh akan ucapan Sarinah juga Nyi Bayan.

Sedangkan Hernowo yang ternyata terlanjur ikut dalam pusaran kebencian kepada Demang Karto pada akhirnya ditugaskan Nyi Bayan sebagai mata-mata yang bertugas memantau keadaan desa dan tentang apa yang dilakukan Demang Karto.

Bahkan Hernowo bercerita kalau diketahui Demang Karto juga telah menghabisi orang-orang yang dulu menjadi rombongan penari  Katemi.

Dari situlah Katemi benar-benar yakin dengan langkah yang diambil. Dia yang tahu sifat Demang Karto bertekad untuk membalaskan dendam para teman-teman rombongan penarinya dulu.

Katemi makin menaruh kebencian. Rasa cinta yang pernah dia berikan untuk Demang Karto berubah menjadi dendam. 

Dia pun bertekad mewarisi ilmu dari Nyi Bayan. Dia berjanji akan menghabisi Demang Karto, suaminya sendiri, dan itu adalah keputusan yang membanggakan bagi Nyi Bayan, Sarinah, termasuk Hernowo.

****

Sebagian besar ilmu telah dikuasai oleh Katemi.

Seiring dengan ilmu terakhir yang dipelajari, hubungan terlarang pun terjadi.

Entah iblis mana yang membawa persetubuhan antara Hernowo dan Katemi berlangsung atau memang telah diatur oleh Nyi Bayan sebagai penyempurnaan ritual.

Bahkan dari hubungan tersebut diketahui kalau Katemi hamil dengan sangat mudah.

Katemi merasakan tanda-tanda kehamilan yang menurut Nyi Bayan itu  memang benar-benar hamil dan memang itulah yang dikehendaki oleh Nyi Bayan.

Sang dukun itu telah merencanakan sesuatu untuk membalaskan dendamnya.

****

Tepat di malam purnama, ilmu pun disempurnakan.

Segala ubo rampei sudah tersaji di hadapan Katemi yang memakai daster khas gaun tidur bangsa Kompeni. Katemi selalu memakai daster putih polos dari suaminya itu, yang merupakan baju kesayangannya.

Nyi Bayan yang sudah melakukan semadi sedari  tadi mendekat ke samping Katemi. Hanya mereka berdua saja yang berada di sana.

Tadi pagi, Sarinah sengaja menjauh dari lokasi tersebut atas permintaan dari Nyi Bayan. Begitu pun dengan Hernowo, ia memilih membaur ke kampung.

Sarinah sendiri diberi sesuatu barang dengan pesan khusus yang mana barang berupa paku kuningan dan hanya Sarinah sendiri yang dikasih tahu akan rahasia kekuatannya.

Malam makin larut.

Saat itu ritual akan selesai, tiba-tiba sebuah serangan diterima oleh Nyi Bayan. Sekelebat bayangan putih yang tak lain adalah Demang Karto yang dengan sigap langsung menyerang dengan serangan secara bertubi-tubi pada Nyi Bayan.

Katemi tak tinggal diam. Dendamnya makin membara begitu mengetahui Demang Karto ada di hadapannya.

Katemi yang coba bantu gurunya harus terdiam saat sebuah tendangan membuat perutnya sakit dan mengalami pendarahan.

Duk!

“Akh!”

Pertarungan yang berlangsung selama beberapa menit itu membuat Nyi Bayan meninggal dunia.

Keilmuan yang diwariskan pada Katemi membuatnya sedikit lemah, sehingga dengan mudah Demang Karto mampu menghabisinya, namun ketika akan membunuh istrinya, Katemi telah menghilang entah ke mana.

Semua anak buah Demang Karto dikerahkan untuk menyisir sekitar hutan, namun tidak ditemukan.

Kekecewaan yang dirasakan membuat Demang melampiaskan pada Hernowo, pria yang babak belur itu pun dihabisi yang ternyata dari Hernowo itulah Demang Karto mengetahui tempat kediamannya Nyi Bayan.

****

Pencarian Katemi terus berlanjut.

Anak buah Demang Karto terus mencari keberadaan Katemi.

Pencarian itu akhirnya terjawab oleh kecurigaan mereka di sebuah warung. Para centeng Demang Karto bertanya kepada semua pengunjung warung apakah melihat sosok istri juragannya itu.

Pak Darmo namanya. Pada malam itu mengaku melihat Sarinah mencari daun-daun ramuan.

Kemudian Pak Darmo membawa Demang Karto dan anak buahnya ke tempat tersebut, namun Pak Darmo harus membayar dengan nyawa meski telah melakukan perintah Demang Karto dengan menunjukkan gubuk yang pernah dilihatnya saat Sarinah masuk membawa bahan ramuan penyembuh luka.

BERSAMBUNG KE EPISODE 4

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search