Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

PETAKA PELET DARAH HAID BAGIAN 3

 BAGIAN 3

PETAKA PELET DARAH HAID

Hingga suatu hari.

Jaka berniat menjual semua lahan warisan.

Jaka harus menuruti kemauan Nur untuk memberi barang mewah termasuk perumahan berkelas.

“Kamu ini kenapa sih, Mas! Untuk apa semua uang itu?” tanya Lestari yang menolak ikut tanda tangan, namun yang didapat justru kemarahan.

Tidak segan-segan Jaka bersikap kasar padanya sehingga dengan terpaksa Lestari pun menurut.

Tidak ingin berlarut dalam duka, Lestari pun mencari kejelasan tentang suaminya.

Beberapa rekan kerja yang ditanyai tidak tahu-menahu pribadi Jaka.

Merasa ada sesuatu yang benar-benar gawat, akhirnya Lestari mengikuti suaminya. Ia akan mencari tahu apa yang telah membuat Jaka berubah, tapi niat itu tidak terlaksana karena Jaka mendadak menghilang, suaminya itu tidak pulang.

Dalam kebingungannya, sebisa mungkin Lestari berusaha mencari keberadaan Jaka, namun pencariannya sia-sia. Orang yang dikagumi dan sangat dicintai hilang tanpa kabar berita.

Di saat itulah Lestari teringat dengan Nur. Ia mengenang saat mengusir Nur yang sedang bekerja di hari pernikahannya.

Dari situlah Lestari berprasangka kalau Nur dalang di balik hilangnya Jaka.

****

Lestari mulai mencari tahu tempat tinggal Nur. Ia mendatangi kantor di mana Nur bekerja, namun ternyata Nur sudah keluar sekitar seminggu yang lalu.

Dari situ Lestari mendapat alamat kontrakan Nur.

“Yanti, apakah Nur masih tinggal di alamat ini?” tanya Lestari saat berpapasan dengan Yanti.

Yang ditanya hanya menggeleng acuh.

Yanti segera berlalu tanpa bicara apa pun pada Lestari.

Lestari terduduk di dekat pagar dengan air mata berlinang.

****

Setelah tidak menemukan Nur yang sudah keluar dari kontrakan, hari ini Lestari mencarinya di kampung halaman.

Akan tetapi, hal itu juga sia-sia.

Beberapa kerabat Nur mengaku tidak tahu di mana Nur berada bahkan sudah beberapa bulan lamanya Nur tidak pernah berkunjung ke kampung.

Lestari mulai menyesal dan merasa bersalah. Dulu ia merebut Jaka dari Nur.

Perasaan cinta yang datang kala itu disambut oleh Jaka meski sudah memiliki Nur dan Lestari tidak bisa memungkiri cintanya pada Jaka sangat kuat.

Andainya apa yang dipikirkan benar, yakni Jaka kembali pada Nur, maka ia harus bisa menerimanya, tapi setidaknya hubungan pernikahan yang sudah berlangsung segera dituntaskan. Ia akan rela kehilangan daripada harus menderita.

Isak tangis itu pun terhenti ketika terdengar suara Asmaul Husna dilantunkan anak-anak di ruangan dalam sebuah pondok pesantren, kemudian dilanjutkan dengan suara mengaji Tartil.

“Ya, Allah. Bagaimana ini,” gumamnya dengan suara bergetar.

Lestari terketuk hatinya. Ia yang selama ini jauh dari keyakinan yang dianut mulai sadar dengan kesalahannya.

Tangisan itu kembali pecah seiring para santri kecil membaca surat-surah pendek melintas di depannya.

Lestari benar-benar tersadar bahwa pada Tuhanlah seharusnya ia bersandar sehingga hatinya yang gundah akan merasa tenang.

“Assalamualaikum. Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” Suara seorang Ustaz mengagetkannya.

Lestari menjawab salam itu disusul memperkenalkan dirinya.

Setelah itu Lestaria bertanya tentang pondok pesantren. Apakah orang sepertinya diperkenankan ikut mengaji di sana.

Sang Ustaz yang bernama Zakaria menjelaskan bahwa pondok pesantren tersebut adalah khusus untuk anak-anak, jikalau Lestari mempunyai niatan mengaji maka beliau akan mengajarkannya secara khusus, hanya saja harus datang ke rumah Ustaz Zakaria.

Mendengar itu, Lestari akan berpikir dulu karena ia tinggal di kota maka akan kesulitan jika menjangkau tempat itu.

****

Di tempat lain.

Yanti dan Nur duduk di sisi kolam renang di belakang rumah mewah bertingkat dua, rumah yang baru dibeli itu dirasa sangat nyaman bagi Nur.

Nur merasa berterima kasih pada Yanti yang dianggap telah menunjukkan jalan baginya sehingga apa yang diimpikan pun terkabul, bahkan Nur rela meninggalkan pekerjaan yang ditekuni selama bertahun-tahun dan memilih bergantung pada Jaka, mantan kekasih yang kini telah menikah siri dengannya.

Selain itu, Nur masih selalu menemui Mbah Noto demi terus memperkuat pelet yang dipakai karena ilmu tersebut selalu menggunakan media yang sama di setiap Nur mengalami haid, tentu saja supaya tidak pudar kekuatannya.

Nur harus terus mencampur darah haid pertama ke dalam minuman Jaka.

Sebenarnya Yanti melarang perkawinan tanpa buku nikah itu, tapi karena agam memperbolehkan, maka Yanti tidak bisa berbuat apa-apa, toh dia maupun Mbah Noto juga ikut merasakan harta Jaka dan semenjak itulah Jaka meninggalkan Lestari dan memilih tinggal bersama Nur.

“Lestari itu mungkin setia dan mungkin akan terus mencari Jaka,” ucap Yanti setelah menceritakan tentang Lestari yang dirundung kebingungan.

Sementara Nur tertawa-tawa sumbar. Ia puas karena telah berhasil melakukan balas dendam mampu menaklukkan kembali Jaka dan membuat kehidupan Lestari jatuh di titik terendah.

****

Lestari yang bingung saat rumahnya disita rentenir dengan terpaksa meninggalkan rumah tersebut.

Lestari yakin kalau Jaka sudah menggadaikan sertifikatnya hingga harus disita.

Lestari memutuskan untuk menemui Ustaz Zakaria, Lestari juga sengaja tidak pulang ke rumah orang tuanya di kota karena sang ibu sedang sakit keras.

Tentu permasalahannya akan menjadikan sang ibu semakin mengkhawatirkannya.

Lestari mulai melakukan pertobatan di rumah Ustazah Zakaria. Ia menghapus kenangan masa lalunya yang penuh dosa sebagai seorang model. Ia pun berhijab dan memulai hidup baru dan ia diizinkan tinggal di sana untuk mulai memperdalam ajaran agama. Lestari tidak mau lagi terjerumus dalam lubang yang sama yang menjauhkan dirinya dengan Tuhan.

“Bagaimanapun juga carilah Jaka.  Jika memang tidak berjodoh maka selesaikanlah dengan baik-baik sehingga statusmu itu jelas, Nduk,” pesan Ustaz Zakaria.

Lestari akan mengikuti anjuran tersebut. Ia pun berencana kembali mencari Jaka.

****

Matahari menyengat membakar jalan beraspal.

Entah mengapa Lestari yakin kalau Jaka bersama Nur dan ia juga yakin kalau Yanti sering menemui Nur karena setahunya, Yanti dan Nur adalah sahabat yang sangat dekat.

Siang menjelang sore itu, Lestari yakin kalau Yanti ke rumah Nur dan benar saja saat mobil masuk di sebuah rumah mewah, di teras tampak Nur dan Jaka sedang bersantai, sementara Lestari membayar sang ojek dan segera menyuruhnya kembali.

Dari depan gerbang ia memandangi Nur dan Jaka. Hatinya teriris perih, sekuat mungkin ia berusaha tenang mengendalikan keadaan.

“Assalamualaikum!” Setelah berteriak Lestari mengucap salam.

Baik Nur maupun Yanti tidak tahu kalau sosok itu adalah Lestari, penampilannya yang memakai hijab membuat keduanya pangling.

Setelah Nur mendekat dan membuka pintu gerbang barulah mengenali kalau itu adalah Lestari, perempuan yang telah merebut Jaka darinya.

Saat teringat dengan semua yang diperlakukan atas dirinya di masa lalu, Nur langsung mengusir Lestari.

Lestari menunjukkan niat baiknya. “Aku ingin bertemu dengan Mas Jaka dan menyelesaikan masalah rumah tangga kami, setelah itu terserah pada Mas Jaka.”

“Aku tidak mempermasalahkan hartaku yang dihabiskan olehnya. Aku hanya ingin kejelasan dari pernikahanku.”

“Kalau memang Jaka lebih memilih kamu, biar aku yang mengalah, Nur.”

“Aku rela jika diceraikan oleh Mas Jaka.”

Ucapan itu membuat Nur tersenyum penuh kemenangan. Ia pun mengabulkan permintaan Lestari untuk menemui Jaka.

Yang ada  di pikiran Nur saat itu, adalah status nikah siri akan naik tingkat menjadi buku nikah yang sah di mata hukum.

Begitu melangkah masuk, Lestari merasakan hawa yang membuatnya tercekat panas yang disusul bau anyir darah menyeruak.

Semakin ke dalam, suasana semakin panas. Begitu pun dengan bau anyir.

Sebisa mungkin Lestari coba bertahan dengan suasana tersebut. Ia mulai fokus pada rencana awal untuk menegaskan hubungannya dengan Jaka.

Setelah berhasil menemui Jaka, lestari mengutarakan maksud kedatangannya.

“Aku akan urus perceraian kita!” ucap Trio tegas.

Lelaki itu tampak sangat asing bagi Lestari, masih sama sifatnya ketika usia menikah dulu, berubah jauh saat masih berpacaran dulu.

Lestari yang sudah siap dengan segala risiko langsung berpamitan dengan menutup hidungnya.

Sementara Nur dan Yanti saling pandang dengan senyum mengembang.

****

Sepanjang perjalanan menuju kampung, Lestari mulai curiga kepada Nur.

Hatinya berkata bahwa Jaka sudah diguna-guna, akan tetapi Lestari tidak ingin gegabah dalam hal ini.

Keadaan aneh yang ditemui di rumah Nur diceritakan oleh Lestari pada Ustaz Zakaria yang kemudian sang ustaz meminta bantuan seorang Ustaz untuk menilai kejadian sebenarnya. Beliau adalah Ustaz Sopyan, seorang yang mengajar di sebuah pondok pesantren yang juga dikenal memiliki ilmu kebatinan.

Dari kecil dulu Ustaz Sopyan termasuk keturunan orang berilmu tinggi sehingga keilmuan itu menurun padanya.

Melalui foto yang diminta dari Lestari, Ustaz Sopyan  melakukan pendeteksian gaib. 

BERSAMBUNG KE BAGIAN 4

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search