Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

TEPAT GARIS



“Akkkggghhh!”

Teriakan Tunjang  membangunkan Juminten, Karso dan Mira.

Diluar hujan turun dengan derasnya, kilatan petir membuat langit bergemuruh.

“Apa yang terjadi  Karso!” Juminten berlari ke arah pintu kamar yang terbuka.

“Seperti teriakan Tunjang mbak!” Karso lalu  berlari menuju sebuah kamar, kamar yang terletak paling ujung  didepan dapur.

“Bapak … aku yakin bapak pelakunya!” Karso, Juminten dan Mira semakin pucat saat dilihatnya darah sudah membasahi lantai kamar Siswoyo, Bapaknya.

“Pembunuh itu telah menghabisi nyawa Tunjang So.”  Minten menutupi matanya, tubuh Minten bergetar merasakan takut, lalu memeluk Mira, anak kecil yang berumur sepuluh tahun.

“Apa yang terjadi mbak, huhuhuhuhuu.” Mira menangis dalam dekapan Minten.

“Apa mungkin bapak pelakunya?” Ucapan Karso  membuat Minten geram.

“Jangan asal bicara kamu Karso!” Minten menatap nanar Karso, seraya masih memeluk Mira yang sesenggukan tak tahu apa yang terjadi.

“Kenapa … kenapa setiap kejadian aneh di rumah ini bapak selalu tidak ada, mbak!” teriak Karso geram.

“Duaaarrr!”

Kilatan petir semakin menambah suasana mencekam, ditambah angin yang menderu.

“Kenapa dari dulu kamu selalu menuduh bapak pelakunya!” ucap Minten menghampiri Karso adiknya.

“Coba mbak pikir, setiap  kali ada kejadian aneh di rumah ini, bapak selalu tak ada di rumah!”

“Tutup mulutmu Karso!”

Mira hanya bisa menangis saat melihat kedua kakaknya terlibat perang mulut. Di saat itulah tiba-tiba pintu depan terbuka.

Segera.

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search