Dukung SayaDukung Pakde Noto di Trakteer

[Latest News][6]

abu nawas
abunawas
berbayar
cerkak
cerpen
digenjot
gay
hombreng
horor
hot
humor
informasi
LGBT
mesum
misteri
Novel
panas
puasa
thriller

Labels

ABU NAWAS MENGARUNGI LAUT

 

Suatu hari atas perintah Baginda Raja beberapa prajurit istana mendatangi rumah Abu Nawas.

“Tuan Abu Nawas, Anda diperintah untuk datang ke istana sekarang juga,” kata salah satu prajurit.


Abu Nawas sempat terkejut sebab tak biasa-biasanya Baginda memanggilnya saat waktu sudah larut malam.

Singkat cerita Abu Nawas pun datang ke istana dan menghadap Baginda Raja.

“Hari ini saya punya misi lain untukmu, Abu Nawas,” kata Baginda Raja.

“Apa yang harus saya kerjakan, Paduka Yang Mulia?” tanya Abu Nawas tidak sabar.

“Kamu tahu, ‘kan bahwa kita punya teluk yang cukup luas? Menyedihkan sekali tak seorang pun pernah menyeberang teluk tersebut. Saya bertanya-tanya apakah mungkin seorang manusia bisa berenang ke seberang teluk, Abu Nawas?”

“Saya butuh kau menjawab keingintahuanku. Saya mau kau mengambil misi ini sebagai tugas terhormat,” kata Baginda Raja kepada Abu Nawas.

“Paduka Yang Mulia, saya ini, ‘kan bukan seorang perenang yang baik,” ujar Abu Nawas.

“Saya tahu, tapi setiap orang mengetahui kalau kamu adalah pria yang cerdik di negeri ini. Kau harus dapat mengerjakan tugas ini,” kata Baginda Raja sedikit memaksa.

“Baiklah Paduka, saya akan mengerjakannya,” jawab Abu Nawas.

Abu Nawas menggerutu ketika berjalan keluar istana.

Abu Nawas lalu berjalan ke pantai, ia memandangi teluk yang cukup luas itu lalu duduk di bawah sebuah pohon palem.

Dia mencoba mencari ide menyiasati misi yang mustahil itu.

Pada waktu itu ia melihat pakaian anak-anak tergeletak di atas berbatuan di sampingnya di mana anak-anak ini mereka pasti berenang di pantai pinggir. Abu Nawas seketika itu senyumnya terkembang, tampaknya ia telah menemukan ide yang cukup cemerlang.

Abu Nawas pun lalu pulang dan bangun pagi-pagi sekali pada hari berikutnya kemudian dia segera pergi ke pantai sambil tersenyum.

Abu Nawas melepaskan pakaian dan cincinnya lalu meletakkannya di pasir. Ia juga melepaskan sepatunya dan meletakkannya di samping pakaiannya.

Setelah itu Abu Nawas kembali lagi ke rumah satu jam kemudian Raja dan para menterinya datang ke pantai. Mereka terkaget mengetahui ada pakaian yang ternyata milik Abu Nawas.

Mereka pun berspekulasi kalau Abu Nawas sedang berenang mengarungi laut untuk mencapai teluk, tapi sebagian dari mereka meragukan kalau Abu Nawas yang punya kemampuan berenang pas-pasan berani mengarungi laut.

Untuk membuktikan rasa penasaran mereka semua akhirnya sepakat untuk mendatangi rumah Abu Nawas.

Sampai di rumah Abu Nawas, raja dan para menteri hanya ditemui oleh istrinya. Ia mengatakan kalau Abu Nawas meninggalkan rumah pada pagi hari. “Sebelumnya kemarin ia mengatakan padaku bahwa ia akan berenang menyeberangi teluk. Dia berkata bahwa Paduka Yang Mulia memerintahkannya melakukan demikian. Sebenarnya saya tidak tega Paduka Yang Mulia, membiarkannya pergi karena saya tahu ia bukan perenang yang baik,” kata Istri Abu Nawas dengan ekspresi wajah yang sedih.

Tiba-tiba datang seorang pengawal istana melapor kepada Baginda Raja. “Paduka Yang Mulia, Abu Nawas telah ditemukan.”

Pengawal kemudian bercerita jika pada larut sore tiga nelayan di pantai melihat seorang pria berenang, ketika mereka mendekatinya mereka tahu bahwa yang berenang adalah Abu Nawas.

Karena terlihat sangat lelah maka mereka membantu Abu Nawas mencapai pantai, tapi tak lama setelah itu Abu Nawas malah jatuh pingsan.

Berita itu pun menyebar dengan cepat hingga sampai ke telinga pengawal istana.

Tak lama setelah itu raja dan beberapa pengawal pergi ke pantai. Baginda Raja lalu duduk di samping Abu Nawas.

“Abu Nawas, Abu Nawas,” kata Baginda Raja sambil menggoyang-goyangkan tubuh Abu Nawas.

Baginda Raja terlihat sangat khawatir dengan kondisi Abu Nawas yang masih pingsan. Tiba-tiba Abu Nawas membuka matanya dengan pelan Raja Harun Al Rasyid pun merasa senang.

Ia segera memeluk tubuh Abu Nawas dengan erat. Baginda Raja sangat menyesal karena telah menyebabkan Abu Nawas menderita. Abu Nawas pun tersenyum tipis ketika sang raja memeluknya.

“Kau hebat, Abu Nawas. Kau hebat!” ucap Baginda Raja.

 

PAKDE NOTO

Baca juga cerita seru lainnya di Wattpad dan Follow akun Pakde Noto @Kuswanoto3.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search