TELUR ATAU AYAM DULU [ABU NAWAS]

 

CERITA ABU NAWAS: TELUR ATAU AYAM YANG LEBIH DULU ADA?

Abu Nawas dikenal sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Ia digambarkan sebagai sosok yang bijaksana sekaligus jenaka. 

Ada banyak kisah-kisah Abu Nawas yang menarik dan penuh hikmah, salah satunya seperti kisah yang mana Abu Nawas mampu menjawab pertanyaan Raja Harun Al-Rasyid tentang mana yang lebih dulu ada antara telur dengan ayam, namun meski begitu, di sebagian kalangan ada juga yang berpendapat bahwa kisah-kisah Abu Nawas hanya dongeng belaka. 

Jadi kebenarannya hanya Allah SWT, yang maha mengetahuinya. Maka dari itu kisah berikut ini cukup dijadikan pengetahuan dan diambil hikmahnya saja.

****

Pada suatu hari Raja Harun Al-Rasyid sedang merasa bahagia manakala mendapati ayam betinanya bertelur. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyatnya bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum.

Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah, tetapi memerlukan jawaban yang tepat dan masuk akal.

Pertanyaannya ialah, “Manakah yang lebih dulu ada, telur atau ayam?”

Barang siapa yang bisa menjawab pertanyaan itu bahkan mendapat imbalan yang amat besar, yaitu satu pundi penuh uang emas, akan tetapi bila tidak bisa menjawabnya maka harus menerima hukuman. Jadi ini adalah undian yang berisiko!

****

Pada masa saat itu sayembara yang diadakan sangat mengundang banyak peminat, namun sangat disayangkan karena hukuman yang berat bila gagal menjawabnya, maka banyak yang takut untuk mengikuti sayembara tersebut.

Pundi-pundi uang emas itu memang sungguh menggiurkan, namun apa daya, hukumannya sangat berat jika sampai salah menjawabnya.

Pada saat itu hanya empat orang saja yang nekat mengikuti sayembara tersebut.

Abu Nawas yang mendengar sayembara Raja itu langsung mendaftarkan diri. Dia menjadi salah satu dari empat orang yang ikut sayembara.

Aturan main dari sayembara itu ada dua, dan jawabannya harus masuk akal.

Lalu yang kedua peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda Raja sendiri.

****

Pada hari yang telah ditetapkan, para peserta sudah siap di depan panggung. Banyak orang yang hadir untuk menyaksikan sayembara tersebut. Mereka ingin menyaksikan siapa yang beruntung akan mendapatkan pundi-pundi uang emas itu.

Baginda pun duduk di atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama, maka peserta pertama maju dengan tubuh gemetar.

Lalu Baginda bertanya kepadanya. “Manakah yang lebih dulu ada, telur atau ayam?”

Peserta pertama pun menjawab. “Telur lah yang lebih dulu ada, Baginda,” jawabnya.

Kemudian Raja bertanya lagi. “Apa alasannya?”

Maka dijawab olehnya. “Bila ayam yang lebih dahulu, itu tidak mungkin, karena ayam berasal dari telur,” jawab peserta pertama lagi.

Lalu Raja bertanya lagi. “Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu?”

Mendengar pertanyaan Raja itu maka beserta pertama pun pucat. Ia tidak bisa menjawabnya lagi, maka tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.

****

Peserta  kedua maju dan berkata. “Paduka Yang Mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan,” katanya.

Lalu Raja bertanya kepadanya. “Bagaimana bisa bersamaan?”

Peserta kedua itu pun menjelaskan. “Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin, karena ayam berasal dari telur, bila terlebih dahulu itu juga tidak mungkin, karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami,” jawabnya.

Raja pun bertanya lagi. “Bukankah yang betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?”

Lalu beserta kedua langsung kebingungan dan tidak bisa menjawab lagi, maka ia pun dijebloskan ke dalam penjara juga.

****

Lalu giliran beserta ketiga ia berkata. “Tuanku Yang Mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu dari pada telur.”

Raja pun berkata. “Sebutkan alasanmu kenapa demikian?”

Peserta ketiga ini berkata. “Menurut hamba yang pertama tercipta adalah ayam betina.”

Raja pun bertanya lagi. “Lalu bagaimana yang betina bisa beranak-pinak seperti sekarang? Sedangkan ayam jantan tidak ada.”

Pada awalnya peserta Itu menjelaskan. “Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri.”

Mendengar itu raja langsung bertanya lagi. “Bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?”

Peserta ketiga pun langsung tidak bisa menjawab sanggahan Baginda itu, dan ia pun dimasukkan ke penjara juga.

****

Kini peserta terakhir. Tiba giliran Abu Nawas untuk menjawabnya. Ia berkata. “Yang pasti adalah telur dulu baru ayam, Baginda.”

Maka Raja pun bertanya. “Coba terangkan kepadaku secara logis. Bagaimana bisa telur yang lebih dulu ada?”

Maka Abu Nawas dengan santainya berkata. “Ah, ayam bisa mengenal telur, namun sebaliknya, telur tidak bisa mengenal ayam.”

Mendengar itu Rajab merenung agak lama, ternyata kali ini Baginda tidak bisa menyanggah alasan Abu Nawas itu.

Penonton pun bersorak, maka Abu Nawas berhak atas hadiah pundi-pundi uang emas itu.”

****

Jawaban Abu Nawas yang menyatakan bahwa telur lebih dulu ada dari pada ayam, ialah hanya sebagai satire saja agar Raja tidak dapat membantah lagi, maka dari itu Abu Nawas menempatkan dirinya untuk menjawab pertanyaan tersebut di akhir, yaitu sebagai ganti supaya ia memperhatikan terlebih dahulu tiga peserta lainnya sehingga dia dapat membuat jawaban terdahsyat.

Fakta ilmiah tentang lebih dulu telur atau ayam jika dalam kisah Abu Nawas dikatakan bahwa telur yang lebih dulu ada, namun fakta ilmiah mengatakan bahwa ayam lah yang lebih dulu ada.

Sejumlah peneliti asal Inggris menyimpulkan bahwa jawaban yang benar dari ayam dulu atau telur dulu adalah ayam, bukan telur.

Sejak lama diduga telur yang lebih dulu, tapi sekarang kita punya bukti sains yang membuktikan bahwa faktanya ayam lah yang lebih dulu ada.

Menurut penelitian yang dilakukan, jadi kuncinya adalah senyawa protein yang ada di cangkang telur.

Protein yang bernama  Protein Seventeen atau OSIS Seventeen itu berfungsi untuk mempercepat pembentukan cangkang telur, dan protein ini ditemukan di ovarium ayam, jadi tanpa protein Osis Seventeen ini tak mungkin ada cangkang telur, maka dari itu ayam lah yang lebih dulu ada menurut sains.

Sesungguhnya perkara ini tetaplah hanya Allah yang maha mengetahui akan kebenarannya maka dari itu sebaiknya kita pasrahkan saja perkara ini kepada Allah, dan dari pada kita berdebat mencari jawaban lebih dulu telur atau ayam, lebih baik kita berlomba-lomba dalam kebaikan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, sehingga keselamatan, kebahagiaan, bisanya dapat di dunia dan di akhirat. Amin ya Allah ya Robbil Alamin.